Harga Saham ITMG Menguat di tengah Merosotnya Kinerja Keuangan

Harga Saham ITMG Menguat di tengah Merosotnya Kinerja Keuangan

Kemerosotan kinerja pada tahun 2013 dialami oleh salah satu emiten pertambangan. Tak lain adalah PT Indotambang Raya Megah Tbk (ITMG) yang membukukan penurunan nilai laba hingga mencapai 46,65%. Penurunan nilai laba tersebut terjadi antara lain karena menurunnya perolehan pendapatan dari penjualan sebesar 10,67%.

Dalam laporan keuangan tahun 2013, ITMG mengalami penurunan pendapatan paling dalam pada segmen penjualan batubara kepada pihak berelasi yang turun sebesar 14,81%. Walaupun proporsinya terhadap total pendapatan ITMG hanya 5,89% namun penurunan ini cukup terasa menggerus kinerja perusahaan. sementara pemegang proporsi pendapatan terbesar yakni segmen penjualan battubara kepada pihak ketiga juga mengalami penurunan sebesar 10,49%.

Selain itu, penurunan nilai laba juga terjadi lantaran pada tahun 2013 lalu INTP mengalami penurunan keuntungan transaksi derivatif yang turun hingga 89% atau  hanya senilai US$ 5 juta, sementara di tahun 2012 tercatat mencapai US$ 48 juta.

Nilai ROA dan ROE juga tercatat anjlok menjadi hanya 16% dan 23% sementara di tahun 2012 tercatat sebesar 18% dan 43%. Dengan menurunnya rasio ini, maka dapat dikatakan bahwa terjadi penurunan efisiensi yang cukup signifikan dari penggunaan aset dan ekuitas untuk meraih laba.

Di tengah anjloknya kinerja fundamental keuangan perusahaan, harga saham INTP justru mengalami penguatan dalam 2 hari terakhir. Pada perdagangan kemarin ITMG yang dibuka pada Rp. 26.700 justru mampu menguat mencapai Rp. 26.975 per saham atau naik 275 poin. Sementara hari ini ITMG dibbuka menguat pada Rp. 27.00 dan hingga berita ini dibuat harga kembali menguat 50 poin ke Rp. 27.050.

Melihat indikator teknikal, harga saat ini cenderung bergerak sideways dimana indikator MACD mergerak mendatar di area positif, sementara stochastic bergerak menurun menuju area jenuh jual. Hal ini mengindikasikan harga saat ini mulai memasuki masa konsolidasi. Selain itu, indikator RSI yang terpantau menguat lebih dikarenakan oleh respon atas penguatan harga pada 2 hari terakhir.

Dengan kondisi teknikalnya, maka diperkriakan harga msih akan bergerak di sekitar support Rp. 26.875 hingga resistance Rp. 27.450. negatifnya kinerja seharusnya dapat menarik harga kebawah menuju level supportnya. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens

 


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*