Harga saham di Wall Street berguguran

Jakarta (ANTARA News) – Harga saham di Amerika Serikat berjatuhan pada penutupan bursa saham Wall Street Senin waktu setempat atau Selasa WIB di tengah ketakutan bahwa terus berapresiasinya dolar AS dan rendahnya harga minyak akan menekan pendapatan kuartal pertama AS.

Sembilan dari 10 sektor saham dalam indeks S&P 500 jatuh, dipimpin oleh turun 1,1 persennya harga saham sektor industri, termasuk harga saham General Electric Co yang terpangkas 3,1 persen, dan harga saham 3M Co yang turun 0,7 persen.

Dolar AS terakhir kali menguat 0,1 persen terhadap mata uang-mata uang besar dan apresiasi dolar AS ini menekan keuntungan perusahaan-perusahaan multinasional AS.

Sementara itu harga minyak mentah AS memang ditutup naik, namun jatuh dalamnya harga minyak sejak tahun lalu telah mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan energi AS.

“Kebanyakan orang mengira pendapatan akan melemah karena dollar uang kuat, harga minyak yang rendah dan terpangkasnya belanja konsumen karena cuaca musim dingin,” kata John Carey, manajer portofolio dari Pioneer Investment Management di Boston.

Indeks DJIA (Dow Jones Industrial Average) terbetot 80,61 poin atau 0,45 persen menjadi 17.977,04 poin, sedangkan indeks S&P 500 turun 9,63 poin menjadi 2.092,43 poin. Begitu pula dengan Nasdaq yang menyusut 7,73 poin menjadi 4.988,25 poin, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*