Harga Premium dan Solar Tetap

Sejumlah kendaraan antri untuk mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, (17/7). Realisasi konsumsi BBM bersubsidi semester I-2012 sebesar 21,69 kiloliter atau 108 persen melampaui kuota APBN-P 2012/ TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merilis harga baru bahan bakar minyak pada awal bulan ini. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi Nomor 4 Tahun 2015, pemerintah memutuskan harga BBM di wilayah penugasan luar Jawa-Madura-Bali tetap terhitung sejak 1 Februari 2015. (Baca: Harga BBM Turun, Harga Semen dan Elpiji Ikut Turun)

Rinciannya: harga minyak tanah Rp. 2.500, solar Rp 6.400, dan bensin RON 88 atau Premium Rp. 6.600 per liter.

Menteri Energi Sudirman Said mengatakan keputusan tersebut diambil atas pertimbangan beberapa aspek, antara lain untuk menjaga kestabilan pengelolaan harga dan logistik (sepanjang perbedaan harga masih belum signifikan), menjaga ruang fiskal, serta membuka kesempatan bagi PT Pertamina (Persero) untuk lebih mengembangkan infrastruktur minyak dan gas bumi nasional. “Tren turunnya harga minyak ini kami tangkap sebagai peluang untuk membangun cadangan stok BBM Nasional,” ujar Sudirman dalam siaran pers tertulis.

Said menambahkan, pemerintah terus mengikuti perkembangan harga minyak dunia, yang saat ini cenderung menurun. Untuk menjaga akuntabilitas publik, auditor pemerintah dan Badan Pemeriksa Keuangan dilibatkan. Audit itu mencakup realisasi volume pendistribusian jenis BBM tertentu, penugasan khusus, besaran harga dasar, biaya penugasan pada periode yang telah ditetapkan, besaran subsidi, juga pemanfaatan selisih-lebih dari harga jual eceran. (Baca: Tarif Angkutan di Jawa Timur Belum Turun)

Menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja, selain memahami harga BBM dalam negeri yang berubah-ubah, masyarakat juga semakin mengerti atas perubahan harga minyak dunia. “Masyarakat juga turut memikul tanggung jawab atas beban riil energi yang dikonsumsinya,” ujarnya. (Baca: Harga BBM Naik Turun, Jonan Buat Aturan Tarif Baru)

JAYADI SUPRIADIN

Baca berita lainnya:
Cerita Ahok: Jokowi Bukan Takut Bu Mega Tapi…
MA: Gugatan Praperadilan Budi Gunawan Sulit

Budi Waseso Pantang Mundur Bidik Abraham Samad

Calon Kapolri Baru, Ini Sinyal Jokowi ke Kompolnas

KPK vs Polri: 3 Momen Kedekatan Jokowi dan Mega


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*