Harga Nikel Naik, Saham INCO Berhasil Rebound

Kenaikan harga nikel sebagai dampak atas larangan ekspor ore (mineral mentah) dan dampak dari sanksi Rusia menunjukkan tren positif bagi PT Vale Indonesia.

Manajemen Vale sendiri berharap kebijakan pemberlakuan UU Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang diberlakukan pemerintah dapat dijalankan dengan konsisten. Sehingga, tren harga nikel terus menunjukkan tren positif.

Hingga kini, perseroan telah tercatat berhasil meraup laba gross pada kuartal I 2014 sebesar 36,248 juta dollar AS, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 58,355 juta dollar AS. Adapun produksi nikel perseroan pada kuartal I 2014 mencapai 19.604 metrik ton, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 18.514 metrik ton.

Pendapatan perseroan sendiri pada kuartal I 2014 mencapai 213,1 juta dollar AS, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 258,4 juta dollar AS. Selain itu, menurut data perseroan, harga jual nikel perseroan per metrik ton pada kuartal I 2014 sebesar 10.972 dollar AS, lebih murah dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 13.673 dollar AS per metrik ton.

Oleh karena itulah, dengan naiknya harga nikel sata ini maka manajemen optimis kinerja perseroan di kuartal II 2014 akan semakin membaik.

Dari lantai bursa hari ini (8/5), terlihat bahwa saham INCO yang pada pagi tadi dibuka tidak bergerak dari posisinya saat penutupan kemarin yaitu pada level 3.930 poin, saat ini sahamnya terpantau masih terus menanjak dengan jumlah transaksi sebesar 108.000 lot saham.

Secara teknikal, terlihat bahwa indikator MA 5 berusaha rebound dan sudah menyentuh level resistence nya. Indikator lain seperti ADX, juga menunjukkan bahwa garis +DI diatas -DI masih dengan pola melebar, sedangkan RSI berusaha memasuki area 70%. Level resistence berada pada 3.921 dan level suport pada 3.173 poin.

 

 

Stephanie Rebecca/Analyst Equity Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image:wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*