Harga minyak WTI melesat lebih dari 1%

JAKARTA. Pasca pernyataan dovish yang dilayangkan Janet Yellen, Gubernur The Fed, harga minyak mentah WTI melesat tajam. Selain itu pasar juga tengah antisipasi cadangan minyak AS yang datanya akan rilis tengah pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Rabu (30/3) pukul 14.20 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Mercantile Exchange terbang 1,72% ke level US$ 38,94 per barel dibanding hari sebelumnya. Kenaikan ini merupakan yang pertama setelah dalam 5 sesi beruntun harga minyak terus menukik.

Pada pidatonya kemarin, Yellen menyampaikan pernyataan yang membantah kenaikan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat. Efeknya, index USD terpuruk jatuh dan menguntungkan pergerakan harga komoditas.

“Kenaikan ini murni karena koreksi USD, belum ada faktor fundamental yang kuat di pasar sehingga bisa menopang harga naik ke atas level US$ 40 per barel,” kata Angus Nicholson, Analyst IG Ltd di Melbourne seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (30/3).

Sebab, analis menilai saat ini pasokan dan permintaan di pasar global belum bergerak seimbang. Cadangan minyak AS pekan ini diperkirakan melonjak sebesar 3,1 juta barel dibanding pekan lalu. Walaupun memang untuk sesaat kenaikan harga sedikit tertolong oleh menyusutnya pasokan di Cushing, Oklahoma, pelabuhan pengiriman minyak terbesar di AS dan penurunan produksi AS.

Stok di Cushing berkurang 320.000 barel menurut data American Petroleum Institute. Sedangkan laporan Citigroup Inc memprediksi produksi AS turun sebanyak 8,5 juta barel per hari di akhir tahun 2016 ini.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*