Harga Minyak Turun, Pertamina Tunda Berburu Blok Migas di Luar Negeri

Jakarta -Hingga akhir tahun 2016, PT Pertamina (Persero) belum berencana menambah blok minyak dan gas bumi yang baru di luar negeri. Salah satu masalahnya, harga minyak dunia saat ini masih anjlok.

“Tahun ini mungkin nggak, mungkin sampai akhir tahun depan,” kata Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, ketika ditanya target menambah blok migas baru di luar negeri, ditemui di Gedung DPR, Senayan, Senin (19/10/2015).

Salah satu alasannya, kata Syamsu, karena saat ini harga minyak dunia masih rendah, sehingga fokus Pertamina lebih meningkatkan produksi daripada akusisi blok baru.

“Sebetulnya kita tidak terlalu concert karena harga minyak murah. Tapi kalau dilihat sekarang harga minyak rendah, kesempatan kita untuk beli. Tapi kemarin kita beli mahal, minyak turun, jadi repot,” ucap Syamsu.

Ia menambahkan, saat ini kontribusi produksi migas dari blok-blok migass di luar negeri mencapai 20% atau sekitar 110.000 barel ekuivalen per hari.

“Total produksi kita 570 barel minyak ekuivalen per hari. dari luar negeri sekitar 110.000 barel ekuivalen per hari, itu kalau minyaknya sekitar 70.000 barel per hari,” ungkap Syamsu.

“Dari total 70.000 barel per hari dari produksi luar negeri, paling besar dari blok yang ada di Irak sebanyak 40.000 barel per hari, Aljazair sekitar 12.000 barel dan sisanya blok yang ada di Malaysia,” tutupnya.

(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*