Harga Minyak Turun Kenapa Elpiji 12 Kg Naik? Ini Penjelasannya

Jakarta -Sejak Jumat (2/1/2015) lalu, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kg, dari Rp 114.900/kg menjadi Rp 134.700/kg. Kenapa ini terjadi saat harga minyak turun?

Harga elpiji ini sangat dipengaruhi oleh harga minyak, karena elpiji merupakan produk turunan minyak.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, pergerakan harga minyak mentah juga berpengaruh pada harga CP Aramco, yang merupakan harga patokan elpiji.

“Harga elpiji 12 kg saat ini Rp 11.225 per kg belum bisa dibilang keekonomian secara penuh. Tetapi yang penting saat ini sudah tidak rugi lagi jual elpiji 12 kg,” ujar Bambang kepada detikFinance, Senin (5/1/2015).

Bambang mengatakan, kenaikan harga elpiji 12 kg saat ini berdasarkan harga CP Aramco rata-rata Desember 2014.

“Bila harga CP Aramco turun seperti saat ini yakni pada Januari 2015, maka harga elpiji 12 kg saat ini (Rp 11.225 per Kg) sudah masuk keekonomian, artinya sekarang ini Pertamina sudah untung,” ungkapnya.

“Untuk detil harga elpiji 12 Kg adalah: CP Aramco – Discount + ongkos angkut ke Indonesia + biaya storage + distribusi dan pemeliharaan tabung serta bottling FEE hingga ke SPBE + margin agen/dealer + margin Pertamina + PPN. Nah itulah harga jual elpiji 12 Kg,” tambahnya.

Tapi, jika harganya tetap dipertahankan Rp 9.575/kg, Pertamina masih rugi. Bambang mengatakan, tahun lalu saja, kerugian penjualan elpiji 12 kg sudah mencapai US$ 340 juta lebih.

Bahkan jika ditarik ke belakang, sejak 2008-2013, bisnis elpiji tabung 12 kg tercatat menyumbang kerugian hingga Rp 22 triliun.

(rrd/dnl)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*