Harga Minyak Terus Bearish


shadow

Financeroll – Harga minyak Brent dan West Texas Intermediate diperdagangkan di harga terendah sejak Juli 2009, dipicu dari Arab Saudi mempertanyakan kebutuhan untuk memangkas output, dan hal tersebut membuat spekulasi bahwa produsen terbesar OPEC ini akan mempertahankan pangsa pasar.

Minyak Brent untuk pengiriman Januari turun hingga 18 sen ke level $64.42 barel di London ICE Futures Eropa. Patokan minyak Eropa diperdagangkan pada sebuah premi $3,26 untuk WTI. Harga yang turun 42 persen pada tahun 2014.

WTI untuk pengiriman Januari naik 25 sen lebih tinggi ke level $61.19 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak turun $2.88 ke level $60,94 kemarin. Total volume sekitar 2 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah menurun 38 persen tahun ini.

Minyak Brent berjangka sedikit berubah di London setelah jatuh 3,9 persen kemarin. Permintaan global untuk minyak mentah dari organisasi negara pengekspor (OPEC) minyak akan drop tahun berikutnya oleh sekitar 300.000 barel per hari ke 28,9 juta.

Runtuhnya minyak telah diperburuk karena tiga anggota dari OPEC menwarkan diskon ekspor ke Asia. Kartel yang memasok sekitar 40 persen di dunia memutuskan untuk tidak mengurangi output dengan kuota.

Sedangkan Arab Saudi yang memimpin OPEC pada keputusannya pada tanggal 27 November lalu, untuk mempertahankan kuota yang kolektif di 30 juta barel per hari, menolak para anggota anggota termasuk Venezuela untuk mengurangi output.

Persediaan minyak AS meningkat 1.45 juta barel, seperti yang dilaporkan dari EIA. Stok yang diproyeksikan sebesar 2,7 juta, menurut perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg dari delapan analis.

Harga minyak mentah pada perdagangan akan terus rendah. Ada masalah dengan pasokan dan OPEC tidak akan memotong sementara AS hanya terus memproduksi.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*