Harga Minyak Terpantau Turun Disaat Permintaan Meningkat

shadow

petroleoFinanceroll –  Pada perdagangan komoditas di hari Jumat(01/08) harga minyak mentah lanjut alami penurunan di sesi Asia, di tengah kekhawatiran bahwa meskipun sebuah perbaikan ekonomi AS, persediaan yang jauh melebihi permintaan.

Selama berlangsungnya perdagangan di Nymex, minyak WTI untuk pengiriman September telah diperdagangkan turun 0.41% di level $97.77 per barel, kontrak untuk bulan September telah berakhir turun 0.69% di level $100.27 per barel.

Minyak berjangka mempunyai level support di level $97.37 per barel, dan level resistant di level $102.10 per barel.

Negara-negara OPEC memompa lebih banyak minyak pada bulan Juli dibandingkan Juni, menurut data Reuters, yang mengirim berjangka minyak menjatuhkan di tengah kekhawatiran dunia ini dibanjiri minyak mentah.

Reuters melaporkan bahwa pasokan dari negara-negara anggota OPEC rata-rata 30.06 juta barel per hari (bph) pada bulan Juli, naik dari 29.92 juta barel per hari pada bulan Juni.

Kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah akan mengganggu pasokan tidak pernah menyorot keluar, yang melunak harga minyak meskipun konsensus bahwa ekonomi global terus pemulihan, Amerika Serikat khususnya.

Sebelumnya Kamis, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa jumlah orang yang mengajukan bantuan pengangguran di AS pekan lalu naik 23.000 sampai 302.000 dari jumlah minggu sebelumnya dari 279.000. Para analis telah memperkirakan klaim pengangguran naik sebesar 22.000 sampai 301.000.

Data terpisah lainnya dari Departemen Tenaga Kerja menunjukan juga bahwa indeks biaya tenaga kerja naik sebesar 0.7% dalam tiga bulan hingga Juni setelah kenaikan 0,3% pada kuartal pertama. Para ekonom telah memperkirakan kenaikan 0,5%.

Pada perdagangan komoditas lainnya di ICE Futures, minyak Brent  untuk bulan September jatuh 0.5% di level $106.02 per barel, dengan meluasnya kontrak minyak AS dan minyak Brent sebesar $7.91 per barel.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*