Harga minyak "rebound" didorong ketegangan Ukraina dan data pekerjaan AS

New York (ANTARA News) – Meningkatnya ketegangan di Ukraina dan laporan pekerjaan AS yang kuat mendorong harga minyak “rebound” atau berbalik naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), kata para pedagang, mengesampingkan kekhawatiran tentang menumpuknya persediaan minyak mentah AS.

Kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik 34 sen menjadi ditutup pada 99,76 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni, naik 83 sen menjadi menetap pada 108,59 per barel.

Peringatan Moskow kepada Kiev atas serangan terhadap separatis pro-Rusia di Ukraina Timur semakin meningkatkan kekhawatiran atas intervensi Rusia, yang bisa mempertegang lebih lanjut hubungan dengan Barat.

Ukraina pada Jumat melancarkan serangan militer di kota Slavyansk yang bergolak, tetapi pemberontak menembak jatuh dua helikopter militer Ukraina, menewaskan dua prajurit, termasuk seorang pilot.

Krisis juga menyebar ke wilayah selatan kota Odessa, di mana 38 orang tewas dalam serangan pembakaran terhadap sebuah bangunan serikat pekerja, sehari setelah kekerasan bentrokan antara militan pro-Rusia dan pro-Ukraina.

“Eskalasi konflik di Ukraina timur memungkinkan harga minyak untuk pulih setelah mereka di bawah tekanan,” kata analis Commerzbank Carsten Fritsch.

Ukraina, saluran utama untuk ekspor gas alam Rusia ke Eropa Barat, diawasi secara ketat oleh para investor yang khawatir bahwa konflik bersenjata skala penuh akan mengganggu pasokan dan mengirim harga energi melonjak.

Sebuah laporan pekerjaan AS yang kuat untuk April, dengan tingkat pengangguran turun tajam menjadi 6,3 persen, menandakan ekonomi lebih kuat, juga membantu meningkatkan harga minyak.

“Beberapa dukungan ke pasar datang dari laporan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan pada pagi ini, menunjukkan jumlah pekerjaan yang signifikan akan diterjemahkan ke dalam permintaan untuk produk minyak bumi,” kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.

Penerjemah: Apep Suhendar


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*