Financeroll – Harga minyak naik di level tingginya, Jumat (13/2) untuk pertama kalinya di tahun ini, membawa keuntungan 4%. Didukung oleh tanda-tanda bahwa industri memangkas belanja dapat mengekang kelebihan pasokan.
Minyak WTI untuk pengiriman Mei naik 80 sen ke level US$ 52.01, sementara minyak Brent untuk pengiriman Mei naik US$ 1.12 ke level US$ 60.38. Ditopang dari pertumbuhan ekonomi zona Euro yang menguat di kuartal akhir 2014.
Selama minggu terakhir, minyak sempat terlihat pulih didorong oleh sentimen pasar yang membaik dan harapan bahwa harga rendah akan mengakibatkan pertumbuhan pasokan di tahun 2015.
Di tempat lain, produsen minyak shale AS Apache Corp, melaporkan akan memotong pengeluaran modal setelah runtuhnya harga, menjaga pertumbuhan output yang sebagian terlihat dalam volatilitas yang datar.
Selain Apache, Royal Shell Belanda juga melaporkan bahwa pasokan mungkin tidak akan mampu mengimbangi meningkatnya permintaan. Untuk mata uang Dolar AS yang melemah membuat mata uang dolar komoditas lebih murah terhadap mata uang utama lainnya, seperti yang dikatakan analis.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind