Harga Minyak Mentah Turun Tertekan Kelebihan Pasokan dan Penguatan Dollar AS

Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Jumat dinihari (18/11), dengan harapan kesepakatan OPEC untuk membatasi produksi masih ditekan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan dan penguatan dolar AS.

Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 15 sen atau 0,33 persen pada $ 45,42.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 37 sen per barel pada $ 46,26.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih, Kamis menyatakan optimistis Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan meresmikan sebuah awal kesepakatan produksi minyak yang dicapai di Aljazair pada September.

Falih yakin pasar sedang dalam perjalanan untuk menjadi seimbang dan bahwa kesepakatan dengan OPEC pada pertemuan di Wina pada 30 November akan mempercepat pemulihan. Dia juga mengatakan OPEC harus memangkas produksi minyak 32,5 juta barel per hari (bph), ujung bawah dari kisaran yang telah disepakati sebelumnya.

Dolar AS naik setelah data ekonomi AS yang kuat dan komentar oleh Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen lebih lanjut mendukung kesempatan untuk kenaikan suku bunga bulan depan.

Lihat : Sinyal Yellen Untuk Kenaikan Suku Bunga Segera di Desember

Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak mentah yang berdenominasi dollar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, menambah sentimen bearish dari bukti kelebihan pasokan.

Pasar juga masih di bawah tekanan dari data Administrasi Informasi Energi AS pada hari Rabu yang menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari yang diperkirakan 5,3 juta barel dalam pekan sampai 11 November

Pasokan di pusat pengiriman AS untuk minyak mentah berjangka di Cushing, Oklahoma, yang EIA mengatakan peningkatan hampir 700,00 barel pekan lalu, naik 303.001 barel dalam pekan sampai 15 November, menurut pedagang, mengutip layanan monitoring energi Genscape.

Persediaan minyak mentah juga naik di tempat lain, karena rekor produksi OPEC, yang memompa sekitar 40 persen dari pasokan minyak dunia.

Anggota OPEC siap untuk mencapai kesepakatan kuat, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pada hari Rabu, setelah pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo, yang menggambarkan situasi itu sebagai krisis pasar minyak paling parah dalam 50 tahun.

Rusia juga telah menyatakan kesediaannya untuk mendukung keputusan OPEC untuk membekukan produksi, kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak.

Sementara itu ekspor minyak mentah Arab Saudi naik ke 7.812.000 barel per hari pada bulan September sebagai eksportir minyak utama dunia meningkatkan pengiriman 507.000 bph dibandingkan Agustus, data resmi menunjukkan pada hari Kamis.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun dengan kekuatiran kelebihan pasokan dan penguatan dollar AS. Namun jika optimisme pemotongan produksi OPEC terus meningkat, dapat menguatkan harga minyak. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 44,90 -$ 44,40, sedangkan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 46,40-$ 46,90.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*