Harga Minyak Mentah Sesi Eropa Pulih Terdukung Bargain Hunting

Harga minyak mentah pulih pada hari Senin (24/04) di sesi Eropa setelah kerugian besar pekan lalu, didorong oleh aksi bargain hunting setelah harga minyak mentah anjlok pekan lalu dan ekspektasi bahwa OPEC akan memperpanjang janji untuk memotong produksi hingga mencakup tahun 2017, meskipun kenaikan pengeboran AS yang tiada henti membatasi kenaikan.

Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) naik 40 sen atau 0,81 persen, naik kembali ke angka $ 50 yang sempat merosot pada hari Jumat di $ 49,88 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 43 sen atau 0,83 persen menjadi $ 52,39 per barel.

Harga minyak turun tajam minggu lalu didukung oleh pasokan minyak mentah yang naik tinggi, meskipun ada sebuah janji oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa produsen lainnya untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) selama enam bulan dari 1 Januari untuk mendukung pasar.

Pengebor A.S. menambahkan kilang minyak untuk minggu ke 14 berturut-turut, ke 688 kilang, memperpanjang pemulihan 11 bulan yang diperkirakan akan meningkatkan produksi serpih A.S. pada bulan Mei dengan kenaikan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun.

Goldman Sachs menyatakan sejak penurunan pada 27 Mei 2016, produsen telah menambahkan 372 kilang minyak (+118 persen) di A.S.

Pruduksi minyak mentah A.S. berada pada 9,25 juta barel per hari (bpd), naik hampir 10 persen sejak pertengahan 2016 dan mendekati eksportir utama OPEC, Arab Saudi.

Baik patokan minyak Brent dan WTI turun lebih dari 7,5 persen sejak akhir tahun lalu.

Ingin menghentikan penurunan harga lebih lanjut, sebuah panel yang dibuat oleh OPEC dan produsen sekutu lainnya telah merekomendasikan perpanjangan pemotongan produksi enam bulan lagi dari bulan Juni, sebuah sumber mengatakan.

Ekspor minyak mentah Iran akan mencapai level terendah 14 bulan di bulan Mei, menunjukkan bahwa negara tersebut sedang berjuang untuk meningkatkan ekspor setelah membersihkan saham yang tersimpan di kapal tanker. Ekspor minyak Iran, terutama ke pasar intinya di Asia, telah melonjak sejak akhir dari sebagian besar sanksi terhadapnya pada Januari 2016.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi  naik dengan sentiment pendukung ekspektasi perpanjangan pemotongan produksi negara OPEC dam nomn-OPEC . Juga potensi kenaikan didukung pelemahan dollar AS. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support $ 49,10-$ 48,60, dan jika harga bergerak naik akan menguji kisaran Resistance $ 50,10-$ 50,60.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*