Harga minyak mentah memperpanjang penurunan pada perdagangan Senin (30/01) di sesi Asia, terseret oleh tanda-tanda peningkatan produksi di Amerika Serikat yang mengimbangi produksi pemotongan oleh OPEC dan produsen lainnya.
Harga minyak mentah berjangka NYMEX untuk pengiriman Maret turun 24 sen atau 0,45 persen, ke $ 52,93 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret merosot 26 sen atau 0,47 persen, menjadi $ 55,26 per barel, setelah berakhir turun 72 sen pada hari Jumat.
Ketidakpastian atas prospek kebijakan luar AS juga secara luas membebani pasar keuangan setelah Presiden Donald Trump memperkenalkan pembatasan imigrasi yang memicu kritik di dalam dan di luar negeri.
Tapi perdagangan minyak tenang dengan beberapa negara Asia, termasuk Tiongkok, pada hari libur untuk Tahun Baru Imlek.
Jumlah kilang minyak dan gas mingguan AS yang dilaporkan Baker Hughes menunjukkan bahwa pengebor AS menambahkan 15 kilang minyak pekan lalu, sehingga total jumlah 566, terbesar sejak November 2015.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya, termasuk Rusia, sepakat untuk memangkas produksi sebesar hampir 1,8 juta barel per hari (bph) pada semester pertama 2017 untuk meringankan kelebihan pasokan dua tahun.
Produksi minyak AS telah meningkat, dengan Badan Energi Internasional memperkirakan jumlah pertumbuhan produksi AS dari 320.000 barel per hari pada 2017 menjadi rata-rata 12,8 juta barel per hari.
Manajer hedge fund dan manajer uang meningkatkan taruhan bullish pada minyak mentah AS ke level tertinggi sejak pertengahan 2014, data Commodity FuturesTrading Commission (CFTC) menunjukkan pada hari Jumat, dengan pelaksanaan kesepakatan pemotongan produksi oleh produsen top dunia mulai menekan kekenyangan global.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan peningkatan produksi AS. Harga minyak berpotensi lemah dalam kisaran Support $ 52,40 – $ 51,90, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 53,40 – $ 53,90.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind