Harga Minyak Mentah Sesi Asia Tergerus Peningkatan Ekspor Iran

Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan Senin (09/01) di sesi Asia karena peningkatan ekspor Iran merusak upaya produsen minyak untuk mengekang kelebihan pasokan bahan bakar global dan dengan meningkatnya aktifitas pengebor AS selama 10 minggu berturut-turut.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 53,73 per barel, turun 26 sen atau 0,48 persen.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, diperdagangkan pada $ 56,86 per barel, turun 24 sen atau 0,42 persen dari penutupan terakhir mereka.

Para pedagang mengatakan harga yang lebih rendah adalah akibat dari meningkatnya ekspor Iran yang datang saat anggota lain dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memotong pasokan dalam upaya untuk mengakhiri kekenyangan global.

Iran telah menjual lebih dari 13 juta barel minyak yang dilaksanakan pada kapal tanker di laut, memanfaatkan sebuah kesepakatan penurunan produksi OPEC, sementara Iran dikecualikan dari kesepakatan untuk mendapatkan kembali pangsa pasar dan menetapkan pembeli baru, menurut sumber-sumber industri dan data.

Jumlah minyak Iran yang diadakan di laut telah menurun menjadi 16,4 juta barel, dari 29.6 juta barel pada awal Oktober, menurut data Thomson Reuters Oil Flows.

Sementara itu, perusahaan energi AS pekan lalu menambahkan kilang minyak selama seminggu kesepuluh berturut-turut, memperpanjang pemulihan aktivitas dalam delapan bulan karena harga minyak mentah tetap pada tingkat di mana banyak pengebor dapat beroperasi secara menguntungkan.

Pengebor menambahkan empat kilang minyak di minggu hingga 6 Januari, sehingga total jumlah untuk 529, paling tinggi sejak Desember 2015, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan Jumat.

Sebagai akibat dari meningkatnya pengeboran, produksi minyak AS telah meningkat lebih dari 4 persen dari tahun 2016 yang rendah hampir 8,8 juta barel per hari, meskipun produksi masih 8,74 persen di bawah puncaknya tahun 2015.

Di pasar fisik, Irak mengangkat harga resmi penjualan (OSP) februari untuk minyak mentah Basra Light ke Asia dengan $ 0,50 ke minus $ 0,90 per barel terhadap rata-rata Oman / Dubai mengutip dari bulan sebelumnya, Organisasi Pemasaran Minyak Negara (SOMO) mengatakan Senin.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah selanjutnya berpotensi lemah dengan menguatnya dollar AS dan kekuatiran peningkatan produksi di Iran dan AS. Namun jika muncul optimisme ataupun berita seputar pelaksanaan kesepakatan OPEc dan Non OPEC, akan dapat mengangkat harga. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support $ 53,20 dan $ 52,70, namun jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 54,20 dan $ 54,70.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*