Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik, Fundamental Lemah Membayangi

Harga minyak mentah berbalik dari kerugian awal untuk naik lebih tinggi pada perdagangan Kamis (10/11) karena pasar pulih dari keterkejutan atas kemenangan mengejutkan Presiden AS terpilih Donald Trump, meskipun para pedagang mengatakan bahwa fundamental minyak mentah masih lemah.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 15 sen, atau 0,3 persen, di $ 45,42 per barel.

WTI kembali turun oleh kenaikan 2,4 juta barel dalam persediaan minyak mentah AS untuk 485 juta barel pekan lalu, meskipun kilang produksi naik dan impor turun, demikian Administrasi Informasi Energi (EIA) AS mengatakan Rabu.

Harga minyak mentah berjangka Internasional Brent berjangka minyak mentah diperdagangkan pada $ 46,70 per barel, naik 34 sen, atau 0,7 persen.

BMI Research mengatakan diharapkan kebijakan industri dan migas yang pro Trump mungkin berarti bahwa produksi minyak dan gas AS bisa pulih pada tingkat yang lebih cepat pada tahun 2017 setelah pengembang tumbuh lebih terpacu.

Goldman Sachs mengatakan Trump kemungkinan akan menghasilkan investasi yang lebih tinggi dan, dalam waktu, meningkatkan produksi minyak AS sebagai baru presiden terpilih mengatakan dia akan mengatur lagi produksi bahan bakar fosil.

Bank tersebut mengatakan ancaman Trump terhadap sanksi AS baru terhadap anggota OPEC Iran dalam jangka pendek, akan menyebabkan produksi yang lebih tinggi karena “akan lebih insentif Iran untuk memaksimalkan produksi dalam jangka pendek daripada mematuhi pembekuan OPEC. “

Hal ini menegaskan keraguan pedagang atas kemampuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya, terutama Rusia, untuk mengkoordinasikan produksi direncanakan dipotong untuk menopang harga.

“Hasil dari pemilu AS menambah tantangan bagi eksportir minyak karena kemungkinan akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dalam ekonomi global yang sudah rapuh. Dan itu berarti tekanan tambahan pada permintaan minyak,” kata Daniel Yergin, wakil ketua IHS Markit think tank.

Di pasar minyak fisik, kelompok militan Delta Niger Avengers (NDA) mengatakan telah menyerang garis ekspor minyak mentah Forcados yang dioperasikan oleh minyak utama Royal Dutch Shell.

Shell mengatakan bahwa hal itu juga telah menutup sebuah stasiun aliran minyak mentah Escravos di Nigeria Niger Delta setelah penduduk desa melakukan protes menuntut bantuan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah jika dollar AS terus menguat akan menekan harga. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 43,90 -$ 43,40, sedangkan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 45,90-$ 46,40.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*