Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Didukung Perkiraan Penurunan Produksi

Harga minyak mentah AS naik untuk hari kedua pada hari Jumat (20/01) di sesi Asia, didukung oleh ekspektasi pasokan ketat, namun kenaikan dibatasi meningkatnya persediaan AS.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan naik 16 sen atau 0,31 persen, menjadi $ 51,53 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan naik 13 sen atau 0,24 persen, menjadi $ 54,29.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bahwa sementara itu “terlalu cepat” untuk mengukur kepatuhan anggota OPEC dengan potongan yang dijanjikan, persediaan minyak komersial di negara maju turun untuk bulan keempat berturut-turut pada bulan November, dengan penurunan lain diproyeksikan untuk Desember.

Namun, persediaan minyak mentah AS naik tak terduga pekan lalu karena kenaikan kilang memperlambat produksi, sementara persediaan bensin melonjak di tengah melemahnya permintaan, Administrasi Informasi Energi mengatakan pada hari Kamis.

Persediaan minyak mentah naik 2,3 juta barel dalam pekan sampai 13 Januari, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk kenaikan 342.000 barel.

Data menunjukkan kenaikan dalam bensin jauh lebih besar dari perkiraan dengan persediaan bahan bakar motor di East Coast AS membawa pembengkakan pada tingkat mingguan rekor tertinggi untuk saat ini tahun ini, ketika penyuling biasanya mulai menyimpan barel menjelang musim panas saat musim mengemudi.

OPEC, yang memotong produksi minyak bersama produser independen Rusia, ingin kemitraan abadi dengan Moskow, Menteri Energi Saudi Khalid al Falih kepada Reuters. Dia mengatakan kesepakatan itu tidak perlu diperpanjang selama setahun penuh jika pasar seimbang.

Persediaan minyak di seluruh dunia perlu menurun setidaknya 270 juta barel untuk mencapai industri rata-rata lima tahun untuk OPEC untuk dapat mengatakan pasar menjadi seimbang, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo mengatakan kepada Reuters.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan menurunnya produksi minyak oleh Badan Energi Internasional. Namun juga akan mencermati pelaksanaan kesepakatan pemotongan produksi OPEC dan Non OPEC, jika terjadi pemotongan akan mengangkat harga dan sebaliknya. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 52,00 dan $ 52,50, namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 50,90 dan $ 50,40.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*