Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik 1 Persen Terdorong Optimisme Pemotongan Produksi OPEC

Harga minyak mentah naik ke level tertinggi sejak Oktober pada perdagangan Selasa (22/11) di sesi Asia, terdukung optimisme pasar untuk persetujuan pemotongan produksi oleh produsen OPEC, meskipun analis memperingatkan bahwa kegagalan untuk persetujuan tersebut dapat menyebabkan lonjakan kelebihan pasokan awal 2017.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 48 sen, atau 1,0 persen, pada $ 48,72 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent sempat naik setinggi $ 49,43 per barel pada Selasa, tertinggi sejak 31 Oktober, dan terpantau diperdagangkan pada $ 49,37 per barel, naik 47 sen, atau 0,96 persen.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada 30 November ini berusaha untuk membawa 14 negara anggota dan non-OPEC Rusia menyepakati pemotongan produksi untuk menopang pasar dengan membawa produksi sejalan dengan konsumsi.

“Dengan investor menjadi lebih optimis tentang kesepakatan OPEC mencapai pemotongan produksi, harga minyak terus lebih tinggi pada perdagangan hari ini,” kata ANZ Bank, Selasa.

Namun jika produsen OPEC dan produsen lain, terutama Rusia, gagal menyetujui penurunan produksi tersebut, Goldman Sachs mengatakan diperkirakan surplus pasokan minyak naik 0,7 juta barel per hari (bph) untuk kuartal pertama 2017.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan dipengaruhi sentimen rencana pemotongan produksi OPEC yang direncanakan direalisasikan dalam pertemuan 30 Nomember. Jika sentimen optimis terus menguat akan mengangkat harga dan sebaliknya. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 49,20 -$ 49,70, sedangkan jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 48,20-$ 47,70.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*