Harga Minyak Mentah Sesi Asia Merosot Terganjal Penguatan Dollar AS

Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan sesi Asia hari Jumat siang (18/11) tertekan penguatan dollar AS mengalahkan harapan kesepakatan pemotongan produksi OPEC.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 27 sen atau 0,59 persen, pada $ 45,15 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka internasional Brent turun 20 sen, atau 0,43 persen, pada 46,29 per barel.

Penguatan dollar AS membuat minyak, yang dihargakan dalam dolar, lebih mahal untuk pembeli di mata uang lainnya.

Indeks dolar AS naik mencapai 13,5 tahun tertinggi pada komentar Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen saat ia mengatakan kenaikan suku bunga bisa terjadi segera yang menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi dari kenaikan suku bunga pada bulan Desember.

Lihat : Sinyal Yellen Untuk Kenaikan Suku Bunga Segera di Desember

“Komoditas mixed, dengan dolar yang lebih kuat membuat tekanan untuk sektor ini. Minyak mentah Brent diperdagangkan sekitar $ 46 per barel karena investor melihat peluang peningkatan dengan OPEC akan mencapai kesepakatan mengenai pengurangan produksi,” kata bank Australia ANZ dalam sebuah catatan.

Komentar optimis Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih pada pemotongan produksi minyak mentah OPEC menjelang pertemuan para pejabat eksportir minyak utama  yang dijadwalkan berlangsung antara 0530 GMT dan 0730 GMT pada hari Jumat.

Perwakilan eksportir minyak dari Arab Saudi, Aljazair, Rusia, Iran, Kuwait, Libya, Venezuela, Bahrain, Uni Emirat Arab, Qatar dan Nigeria, bertemu di ibukota Qatar Doha untuk membahas rincian kesepakatan potensial untuk menurunkan produksinya.

Meskipun harapan untuk kesepakatan, meningkatnya produksi Iran meragukan apakah kesepakatan OPEC akan dapat memotong kekenyangan minyak dunia yang terus-menerus. Iran menyusul Arab Saudi sebagai pemasok minyak utama India untuk pertama kalinya pada bulan Oktober, data pengiriman menunjukkan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun dengan kekuatiran kelebihan pasokan dan penguatan dollar AS. Namun jika optimisme pemotongan produksi OPEC terus meningkat, dapat menguatkan harga minyak. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 44,65 -$ 44,15, sedangkan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 45,65-$ 46,15.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*