Harga Minyak Mentah Sesi Asia Meningkat Mencapai $ 51

Harga minyak mentah memperpanjang kenaikan pada hari Jumat (09/12) di sesi Asia, didukung oleh meningkatnya optimisme bahwa produsen non-OPEC setuju untuk memotong produksi menyusul perjanjian kelompok OPEC untuk membatasi produksi.

Harga minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Januari naik 16 sen atau 0,31 persen menjadi $ 51,00 per barel.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari masih stabil pada $ 53,89 per barel.

Produsen minyak akan bertemu di Wina pada hari Sabtu untuk melihat apakah negara-negara non-OPEC akan memangkas produksi untuk mengurangi kelebihan pasokan global yang telah menekan harga lebih dari dua tahun.

OPEC telah sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari pada semester pertama 2017, kesepakatan yang mendukung minyak mentah berjangka meskipun keraguan mengenai apakah jumlah itu cukup dan apakah pemotongan akan diterapkan secara efektif.

Rusia, yang bukan merupakan anggota OPEC, telah memberikan sinyalemen siap untuk mengurangi produksi 300.000 barel per hari dan pada hari Kamis Azerbaijan mengatakan akan datang ke Wina dengan proposal untuk pengurangan sendiri.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan bergerak menguat jika optimisme menjelang pertemuan OPEC akhir pekan terus meningkat. Namun perlu dicermati penguatan dollar AS yang dapat menekan harga minyak. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 51,50 dan $ 52,00, namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 50,50 dan $ 50,00.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*