Harga Minyak Mentah Sesi Asia Masih Tertekan Peningkatan Pasokan AS

Harga minyak mentah berjangka turun pada perdagangan sesi Asia hari Kamis (17/11) setelah laporan persediaan resmi menunjukkan peningkatan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS.

Harga minyak mentah berjangka WTI turun 10 sen, atau 0,22 persen, pada $ 45,47 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 11 sen, atau 0,24 persen, ke $ 46,52 per barel.

Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat naik 5,3 juta barel dalam pekan sampai 11 November, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1,5 juta barel.

Peningkatan persediaan terutama disebabkan impor yang lebih tinggi rata-rata 910.000 barel per hari (bph), menurut data yang dirilis oleh Administrasi Informasi Energi (EIA) AS pada hari Rabu.

Margin penyulingan di semua lima daerah distrik perminyakan AS jatuh pada pekan yang berakhir 11 November, Credit Suisse mengatakan dalam sebuah laporan mingguan pada hari Rabu.

Negara kelompok OPEC siap untuk mencapai kesepakatan kuat dalam pemotongan produksi minyak, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pada hari Rabu, setelah pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo di Caracas. Anggota OPEC akan bertemu pada 30 November.

Rusia juga telah menyatakan kesediaannya untuk mendukung keputusan OPEC untuk membekukan produksi minyak, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Rabu, menambahkan bahwa ia mungkin bertemu Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih pada konferensi gas di Doha pekan ini.

Meskipun optimisme baru bahwa pembekuan produksi OPEC terjadi, kenaikan data produksi minyak dan perubahan fundamental “membuat kemampuan OPEC untuk memotong semua lebih sulit untuk dicapai”, bank investasi Amerika Jefferies mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Kamis.

“Pasar fisik telah bergeser kembali ke kelebihan pasokan karena lonjakan produksi OPEC, dengan peningkatan terbesar didorong oleh membaiknya kondisi keamanan di Libya dan Nigeria,” kata bank AS ini menambahkan bahwa ia mempertahankan proyeksi 2017 Brent di $ 58 per barel.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun dengan meningkatnya persediaan. Namun jika optimisme pemotongan produksi OPEC terus meningkat, dapat menguatkan harga minyak. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 45,00 -$ 44,50, sedangkan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 46,00-$ 46,50.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*