Harga Minyak Mentah Sesi Asia Bergerak Naik, Sentimen Pemotongan Produksi Menguat Lagi

Harga minyak mentah naik pada perdagangan Jumat (10/02) di sesi Asia, dengan pengurangan produksi yang dipimpin OPEC mendukung pasar mengatasi lonjakan persediaan bahan bakar AS yang membebani minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan pada $ 53,13 per barel, naik 13 sen atau 0,25 persen.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, naik 14 sen atau 0,25 persen, menjadi $ 55,77 per barel.

Kedua minyak mentah berjangka telah diperdagangkan dalam kisaran $ 5 sejak awal tahun, dan pedagang mengatakan ini adalah karena persaingan penggerak harga.

ANZ Bank mengatakan pada Jumat bahwa harga minyak terus berjuang untuk keluar dari kisaran saat ini. Sentimen “push” dan “pull” terus bersaing di pasar minyak mentah semalam.

Meskipun dolar AS menguat dan kekhawatiran tentang persediaan minyak AS, pedagang kembali fokus untuk pemotongan produksi OPEC yang dilaksanakan pada saat ini.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah sepakat untuk memangkas produksi oleh hampir 1,8 juta barel per hari (bph) selama semester pertama 2017 dalam upaya untuk mengendalikan kelebihan pasokan bahan bakar global.

Ada skeptisisme luas bahwa semua produsen akan benar-benar membuat pemotongan yang dijanjikan, tapi pengurangan sekarang diperkirakan antara 80 hingga 90 persen dengan produsen OPEC diimpin Arab Saudi telah memberlakukan pengurangan produksi yang tajam. Dan ini kemungkinan akan tetap berjalan sampai rilis data OPEC minggu depan.

Meskipun demikian, persediaan minyak tetap membengkak terutama di Amerika Serikat yang penuh dan meningkatnya aktivitas pengeboran AS mendorong produksi di sana juga.

Akibatnya, WTI dan Brent minyak mentah berjangka begerak 4 hingga 5 persen di bawah awal puncak Januari mereka.

Analis Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan harapan pemotongan produksi OPEC dan Rusia. Namun  perlu dicermati penguatan dollar AS dan peningkatan produksi AS dapat menekan harga. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 53.60-$ 54.10, dan jika harga berbalik turun akan menembus kisaran Support $ 52.60-$ 52.10.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*