Harga Minyak Mentah Naik Terdukung Penurunan Persediaan AS

Harga minyak mentah sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu dinihari (21/12) terpicu perkiraan penurunan tajam persediaan minyak mentah AS yang bisa menunjukkan kelebihan pasokan global mulai menyusut.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan persediaan minyak mentah mingguan AS menunjukkan hasil penurunan dari 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 16 Desember.

American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, mengatakan persediaan minyak mentah AS turun 4,1 juta barel pada minggu sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangja AS West Texas Intermediate (WTI) menyelesaikan perdagangan naik 11 sen atau 0,2 persen menjadi $ 52,23 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Internasional Brent naik 64 sen atau 1.2 persen menjadi $ 55,56 per barel pada 04:56 ET (2156 GMT).

Kedua kontrak naik meskipun dolar AS kuat, yang mencapai tertinggi 14-tahun. Harga minyak mentah sering menurun ketika dolar menguat, karena kemudian menjadi lebih mahal untuk memegang kontrak minyak dalam denominasi dolar.

Salah satu faktor yang membingungkan beberapa analis terkait serangkaian kenaikan persediaan AS pada pusat penyimpanan minyak utama di Cushing, Oklahoma. Analis mengatakan kenaikan ini sebagian besar telah diimbangi oleh penurunan persediaan Gulf Coast.

Persediaan minyak mentah turun lebih dari yang diperkirakan pekan lalu, memberikan harapan untuk penurunan besar lain di angka minggu ini.

Para pedagang mengatakan mereka mulai mempersiapkan diri menjelang akhir pekan Natal mendatang dan minggu berjalan sampai dengan Tahun Baru. Akibatnya  terjadi pembatasan utama berita penggerak harga, mereka mengatakan pasar kemungkinan akan tetap tenang minggu ini.

Sebuah kesepakatan untuk memotong pasokan global antara OPEC dan produsen non-OPEC terjadi bulan ini telah mendorong harga minyak ke tertinggi 17-bulan. Keuntungan telah menyiapkan 2016 menjadi tahun pertama sejak 2012 di mana Brent telah meningkat.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan kepada surat kabar Rusia Vedomosti bahwa Rusia dapat memperpanjang produksi yang dipotong di luar semester pertama tahun ini jika diperlukan.

Laporan akhir pada hari Senin bahwa ekspor minyak mentah Arab Saudi turun 176.000 barel per hari (bph) pada bulan Oktober awalnya didukung pasar, tetapi efeknya kemudian melempem karena peningkatan produk ekspor minyak olahan Arab Saudi.

Barclays Bank mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan pemotongan ekspor minyak mentah Saudi untuk sebagian besar mempengaruhi nilai minyak mentah light, yang sebagian besar pergi ke Amerika Serikat.

Peningkatan produksi produk olahan Arab Saudi adalah bagian dari tren yang lebih luas yang mempengaruhi sebagian besar Asia.

Asia terlihat membukukan penambahan kapasitas penyulingan bersih terbesar dalam tiga tahun pada tahun 2017, lebih meningkatkan permintaan minyak mentah di wilayah yang mengkonsumsi terbesar dan minyak tumbuh tercepat di dunia.

Kenaikan sebesar sekitar satu 1,5 persen tambahan kapasitas penyulingan di atas membuat total kapasitas Asia terpasang hampir 29 juta barel per hari.

Namun, pedagang melihat ada kekurangan pasokan langsung untuk kilang Asia, dengan OPEC melindungi sebagian besar pelanggan di Asia dari pemotongan yang direncanakan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi bergerak naik dengan penurunan tajam persediaan minyak mentah AS. Namun diperkirakan volume perdagangan yang ringan menjelang musim liburan memberikan sedikit kenaikan. Juga perlu dicermati penguatan dollar AS yang dapat menekan harga. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 52,70 dan $ 53,20, namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 51,70 dan $ 51,20.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*