Harga Minyak Mentah Naik Terbantu Penurunan Persediaan Bahan Bakar AS

Harga minyak mentah naik pada perdagangan Jumat (14/10) di sesi Asia, didorong oleh penurunan persediaan bahan bakar yaitu diesel dan bensin AS.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 50,77 per barel, naik 33 sen atau 0,65 persen.

Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 52,17 per barel, naik 14 sen atau 0,27 persen dari penutupan sebelumnya.

Para pedagang mengatakan kenaikan harga AS adalah karena pengetatatn pasar bahan bakar.

“Harga minyak naik semalam meskipun meningkatnya stok di AS, karena pasokan bahan bakar di AS jatuh ke level terendah tahun ini,” kata ANZ Bank dalam sebuah catatan pagi pada hari Jumat.

Energy Information Administration (EIA) AS melaporkan penurunan 3,7 juta barel untuk sulingan Kamis, yang termasuk diesel dan minyak pemanas, dan penurunan 1,9 juta barel untuk bensin.

Namun, persediaan minyak mentah AS naik untuk pertama kalinya dalam enam minggu, naik 4,9 juta barel dalam pekan sampai 7 Oktober untuk 474 juta barel.

Di luar Amerika Serikat, kata para pedagang bahwa harga Brent sedang didukung oleh indikator teknis, yang telah menarik pelaku investasi dari pasar keuangan.

Meskipun harga sedikit lebih tinggi pada hari Jumat, masih ada faktor membebani pasar minyak, terutama keraguan bahwa rencana pemotongan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan anggota non-OPEC Rusia akan cukup untuk mengendalikan kelebihan produksi global berdiri di sekitar setengah juta barel per hari (bph) lebih dari konsumsi.

“Kami meragukan bahwa upaya OPEC, bahkan jika berhasil dalam mencapai target 32,5 juta barel per hari dalam produksi kolektif, akan terbukti cukup untuk mengubah minyak dunia seimbang dan memberikan pengurangan substansial dalam persediaan minyak, “kata bank Perancis BNP Paribas dalam sebuah catatan kepada klien.

Produksi minyak mentah OPEC berdiri pada rekor 33.600.000 barel per hari pada bulan September PRODN-TOTAL.

Malam nanti akan dirilis data Retail Sales September dan Michigan Consumer Sentiment Oktober, yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah selanjutnya berpotensi melemah terbatas terbantu penguatan dollar AS. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 50,30-$ 49,80, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 51,30-$ 51,80.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*