Harga Minyak Mentah Naik 1 Persen Terdukung Penurunan Produksi dan Optimisme Pemotongan Produksi

Harga minyak mentah berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat dinihari (28/10), terangkat oleh laporan penurunan persediaan minyak mentah AS yang disimpan di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma dan komitmen dari negara Teluk anggota OPEC yang meredakan keraguan di pasar tentang kerjasama pemotongan produksi minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka AS naik 54 sen, 1,1 persen, ke $ 49,72.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 47 sen, atau 0,9 persen, pada $ 50,45 per barel.

Persediaan minyak mentah AS di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, menunjukkan penurunan mingguan 650.000 barel, kata para pedagang, mengutip data dari layanan monitoring energi Genscape.

Minyak juga mendapat dukungan dari penurunan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS, dan penurunan lebih besar daripada yang diperkirakan dalam persediaan bensin dan sulingan, dilaporkan pekan ini, yang menimbulkan harapan bahwa keseimbangan pasar yang lama ditunggu-tunggu akhirnya berlangsung.

Menteri energi dari Arab Saudi dan sekutu negara Teluk mengatakan rekan Rusia mereka minggu ini bersedia untuk mengurangi produksi puncak minyak mereka hingga 4 persen, demikian sumber-sumber yang akrab dengan masalah tersebut, seperti yang dilansir CNBC.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat bulan lalu untuk membatasi hasil produksi untuk meningkatkan harga, yang telah merosot di kurang dari setengah tingkat pertengahan 2014 mereka karena kekenyangan pasokan terus-menerus.

Irak pada hari Minggu menyerukan pembebasan, menambah daftar anggota mencari perlakuan khusus. Harapannya adalah bahwa Libya, Nigeria dan Iran dibebaskan sebagai produksi mereka telah terkena perang dan sanksi, kata sumber-sumber OPEC.

OPEC telah mencari kerjasama dari produsen eksternal, meskipun non-anggota OPEC Rusia mengatakan tidak akan memotong produksi, melainkan membekukan produksi, kata sumber tersebut.

Anggota OPEC diperkirakan mengadakan pertemuan teknis pada hari Jumat dan dengan pejabat dari negara-negara non-anggota pada hari Sabtu.

Menteri minyak negara OPEC akan bertemu pada 30 November, dan diharapkan untuk menyepakati bagaimana masing-masing negara memotong produksi.

Pasar juga mengawasi aksi-aksi protes di Venezuela terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, meskipun tidak ada tanda-tanda dampak pada produksi minyak anggota OPEC. Produksi Venezuela telah jatuh tahun ini karena harga rendah terkena investasi.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah tertekan penguatan dollar AS. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 49,20 -$ 48,70, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 50,20-$ 50,70

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*