Harga Minyak Mentah Merosot Terganjal Keraguan Perpanjangan Pemotongan Produksi OPEC

Harga minyak mentah kembali tergelincir pada akhir perdagangan Selasa dinihari (28/03) terpicu keraguan investor apakah negara produsen akan memperpanjang pemotongan produksi yang dipimpin OPEC setelah akhir Juni dalam upaya untuk mengurangi kelebihan pasokan global.

Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 24 sen atau 0,5 persen, pada $ 47,73, menyentuh sesi rendah $ 47,08.

Harga minyak mentah berjangka patokan internasional Brent turun 10 sen menjadi $ 50,70 pada 2:39 p.m ET (1839 GMT), setelah jatuh serendah $ 50,03.

Pada hari Minggu, sebuah komite menteri dari OPEC dan produsen luar sepakat untuk memperpanjang kesepakatan itu, sempat terhenti pada draft pernyataan sebelumnya bahwa dianjurkan menjaga ukuran yang sama.

Harga minyak telah jatuh sejak pertengahan bulan, sebagai serentetan laporan menunjukkan pertumbuhan kuat dari perkiraan dalam persediaan AS, memicu aksi jual spekulan yang telah membangun catatan posisi panjang di minyak mentah berjangka.

Data berjangka pekan lalu menunjukkan spekulan masih dalam posisi panjang unwinding, atau taruhan bahwa harga akan naik, karena persediaan AS yang tinggi mengimbangi pemotongan dari produsen minyak lainnya. Posisi panjang pada Selasa lalu berada di titik terendah sejak Desember.

Pada bulan Desember, OPEC dan 11 produsen lainnya termasuk Rusia setuju untuk mengurangi produksi gabungan oleh hampir 1,8 juta barel per hari pada semester pertama tahun ini.

Sementara banyak anggota OPEC telah menyerukan memperpanjang pemotongan, Rusia masih belum pasti. Menteri Energi Alexander Novak mengatakan pada hari Minggu itu terlalu dini untuk membuat keputusan itu.

Minyak juga di bawah tekanan dari bukti lebih lanjut bahwa pemotongan pasokan yang dipimpin OPEC telah mengangkat harga cukup untuk membantu meningkatkan produksi di Amerika Serikat.

Pengebor AS menambahkan kilang minyak selama minggu kesepuluh berturut-turut, data dari perusahaan jasa energi Baker Hughes menunjukkan pada Jumat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 48.20-$ 48.70, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 47.20-$ 46.70.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*