Harga Minyak Mentah Merosot 1,5 Persen Tergerus Peningkatan Persediaan Mingguan AS

Harga minyak mentah berjangka berakhir lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis dinihari (22/12) setelah laporan persediaan minyak mentah mingguan AS menunjukkan kenaikan yang mengejutkan.

Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 81 sen, atau 1,5 persen, pada $ 52,49 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 81 sen, atau 1,5 persen, pada $ 54,54 per barel.

Persediaan minyak mentah AS naik 2,3 juta barel dalam pekan sampai 16 Desember dengan kilang menaikkan produksi, sementara persediaan bensin dan persediaan distilasi turun, demikian laporan Energy Information Administration (EIA) AS.

Hasil ini merupakan kenaikan mingguan pertama dalam persediaan minyak mentah dalam lima minggu. Analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun 2,5 juta barel, menurut jajak pendapat Reuters.

Laporan EIA menyimpang luas dari data kelompok industri American Petroleum Institute (API) yang dirilis Selasa, yang menunjukkan 4,1 juta barel penurunan minyak mentah jauh lebih besar dari perkiraan. Para analis mengatakan laporan API telah membantu membawa WTI berjangka untuk naik satu minggu tinggi pada awal sesi.

Meskipun WTI berjangka untuk pengiriman Februari sedikit berubah, kontrak bulan depan AS naik sekitar 2 persen dan diperdagangkan pada level tertinggi dalam lebih dari seminggu karena gulungan kontrak dari harga yang lebih rendah Januari lebih tinggi dari Februari, demikian laporan Selasa.

Volume per jam dalam kontrak bulan depan sekitar 2.300 lot pada hari Rabu, dibandingkan dengan rata-rata 2.400 untuk volume per jam pada paruh kedua bulan Desember, menurut data perdagangan dari InterContinental Exchange.

Bank Perancis Societe Generale mengatakan kesepakatan antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen terkemuka lainnya untuk memotong produksi dari Januari seharusnya mendorong harga minyak mentah ke kisaran $ 50-60 di 2017.

Pasar minyak diperkirakan akan tetap baik tersedia walaupun rencana pengurangan produksi.

Produksi minyak Rusia 2016 diperkirakan mencapai total 547.500.000 ton (11 juta barel per hari), meningkat 2,5 persen dari tahun sebelumnya, Menteri Energi Alexander Novak kepada wartawan menyatakan Selasa malam.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi bergerak naik setelah dollar AS melemah. Juga potensi bargain hunting bisa mangangkat harga. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 53,00 dan $ 53,50, namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 52,00 dan $ 51,50.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*