Harga Minyak Mentah Membaik, Bursa Eropa Dibuka Menguat

London-Bursa saham Eropa pada awal perdagangan, Rabu (13/1) pagi waktu setempat atau Rabu Sore WIB dibuka menguat menyusul menguatnya harga minyak metah. Kendati demikian, para pelaku pasar masih mencemaskan rendahnya harga minyak mentah dunia dan ekonomi Tiongkok yang masih melambat.

Pada awal perdagangan pagi ini waktu setempat atau Rabu Sore WIB, indeks FTSE di Inggris dibuka menguat 77,22 poin atau meningkat 1,3 persen ke level 6.006,46. Sedangkan, indeks DAX di Jerman dibuka menguat 168,68 poin atau bertambah 1,69 persen ke level 10.154,11 dan indeks CAC di Prancis dibuka naik 84,01 poin atau meningkat 1,92 persen ke level 4.462,76.

Pada perdagangan Selasa kemarin, indeks bursa saham Eropa ikut tertekan setelah sejumlah bursa utama Asia mencatat pelemahan pada penutupan transaksi Selasa sore.

Pada penutupan perdagangan Rabu ini, sebagian besar bursa saham Asia ditutup menguat. Sejumlah indeks bursa saham utama Asia hari ini mengalami pembalikan arah penguatan (rebound). Hal ini menunjukkan sinyal kembali stabilnya bursa kendati masih dibayang-bayangi kekhwatiran terhadap ekonomi Tiongkok dan anjloknya harga komoditas.

Di Australia, indeks ASX 200 ditutup menguat 62,26 poin atau meningkat 1,26 persen ke level 4.987 yang ditopang oleh penguatan sektor keuangan dan informasi teknologi yang mencatat penguatan masing-masing sebesar 1,86 persen dan 1,64 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melakukan pembalikan arah dari pergerakan saham sehari sebelumnya dengan mencatat kenaikan sebesar 496,67 poin atau naik 2,88 persen ke level 17.715,63. Sedangkan, indeks Kospi di Korea Selatan mencatat penguatan sebesar 25,42 poin atau meningkat 1,34 persen ke level 1.916,28 dan indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 223,12 atau naik 1,13 persen ke level 19.934,88.

Sementara itu, indeks Shanghai di Tiongkok justru melemah sebesar 72,65 poin atau anjlok 2,40 persen ke level 2.950,21. Indeks Shanghai sebelumnya pada perdagangan pagi hari sempat mencatat kenaikan sebesar 0,74 persen namun akhirnya terperosok ke teritori negatif. Sedangkan, indeks Shenzhen anjlok 64,20 poin atau berkurang 3,46 persen ke level 1.791,18.

Anjloknya bursa saham Tiongkok menyusul data perdagangan yang kurang menggembirakan. Dari data yang dirilis, ekspor Tiongkok pada Desember 2015 anjlok 1,4 persen dalam denomiasi dolar sedangkan impor anjlok 7,6 persen, sehingga masih ada surplus sebesar US$ 60,09 miliar.

Sementara itu, harga minyak mentah WTI menguat 1,12 persen ke level US$ 30,78 per barel setelah sempat anjlok ke level US$ 29,93 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah Brent menguat 0,65 persen ke level US$ 31,06 per barel.

Paulus Nitbani/PCN

CNBC


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*