Harga minyak membuat ENRG rugi US$ 33,2 juta

JAKARTA. Pelemahan harga minyak dunia membuat PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) merugi. Hingga bulan Juni 2015, emiten milik Grup Bakrie ini mencetak rugi bersih sebesar Rp 33,2 juta. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, perseroan berhasil mencetak laba bersih US$ 64,86 juta.

Kerugian ini bermula dari rendahnya penjualan ENRG di Semester I-2015. Pada periode itu, penjualan ENRG menyusut 21,8% year on year (yoy) menjadi US$ 323,09 juta. Beban pokok ENRG juga naik menjadi US$ 313 juta dari sebelumnya US$ 259 juta. Karena itulah laba kotor ENRG langsung anjlok 93% yoy menjadi US$ 9,7 juta.

Adanya laba selisih kurs sebesar US$ 667.428 juga tidak membantu mengangkat margin laba. Selain itu, penyusutan dan beban akresi sebesar US$ 12,4 juta juga menjadi penggerus kinerja. “Selain dari harga jual yang melemah, ada biaya penyusutan yang lebih tinggi karena harus mengaplikasikan metode akuntansi berdasarkan International Financial Reporting Standards (IFRS),” ujarnya di Jakarta, Jumat (31/7).

Didit A. Ratam, Direktur ENRG menambahkan, sisi rasio keuangan ENRG masih lumayan stabil. Pada semester pertama tahun ini, rasio pinjaman terhadap modal berada di level 0,72 kali.

Untuk menambah modal, ENRG baru saja menyelesaikan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebesar 4,46 miliar saham baru dengan harga Rp 100 per saham. Hasil penjualan saham baru yang sebesar Rp 446 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja.

Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar US$ 218 juta untuk mengembangkan beberapa blok minyak dan gas (migas) yang dimilikinya. “Kami membidik kenaikan produksi 5% pada tahun ini,” ujarnya.

Sekitar 51% dari saham baru yang diterbitkan tersebut di beli oleh Welby Capital Limited. Lalu sebesar 49% di beli oleh Blossom Global Assets Inc. Keduanya merupakan nasabah dari PT Samuel Sekuritas Indonesia yang bertindak sebagai kustodian dalam transaksi tersebut.

Editor: Hendra Gunawan


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*