Harga minyak melesat 4,46%

JAKARTA. Di tengah gempuran tingginya pasokan global, harga minyak terangkat dalam tiga hari berturut-turut. Harga pun ditutup di harga tertinggi sejak dua pekan terakhir.

Mengutip Bloomberg, Jumat (30/10) harga minyak kontrak pengiriman Desember 2015 di New York Mercantile Exchange melesat 1,15% ke level US$ 46,59 dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah melambung 4,46% dalam sepekan terakhir.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan adanya ISIS di Irak mengacaukan kondisi industri minyak di Irak. Ada bom-bom yang memang ditujukan untuk menggempur kilang minyak di Irak. Imbasnya, pelaku pasar menduga pasokan minyak Irak yang siap membanjiri pasar akan terhambat karena adanya hal ini.

“Memang secara fundamental, itu tidak lantas akan mengeringkan pasokan tapi memungkinkan tidak terjadinya tambahan pasokan yang dikhawatirkan,” jelas Andri. Tercatat, kenaikan produksi minyak Irak diperkirakan hingga mencapai 4 juta barel per hari.

Selain itu sentimen lainnya adalah pengumuman yang disampaikan Menteri Perdagangan China pada Jumat (30/10) lalu bahwa impor minyak China akan dinaikkan menjadi dua kali lipat pada tahun 2016 mendatang. “Menjadi sentimen yang mengangkat harga minyak karena adanya harapan permintaan akan naik,” kata Andri.

Belum lagi pelemahan index USD yang pada Jumat (30/10) lalu ditutup terkikis 0,35% ke level 96,94. Akibat dari masih belum memuaskannya data ekonomi AS terutama PDB kuartal tiga 2015 yang turun signifikan dari kuartal sebelumnya 3,9% menjadi hanya 1,5%. Faktor ini tentunya mengangkat harga minyak. 


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*