Harga Minyak Makin Murah, Batu Bara Makin Ditinggal

Jakarta -Harga minyak dunia masih berada di titik rendah setelah anjlok lebih dari 60% sejak Juni tahun lalu. Murahnya harga minyak dunia ini membuat komoditas energi lain ditinggal, salah satunya adalah batu bara.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo), Ekawahyu Kasih, mengatakan selama ini batu bara berperan sebagai alternatif minyak sebagai sumber energi.

Nah, dengan minyak yang sekarang sudah berada di bawah US$ 50 per barel maka batu bara semakin ditinggal oleh konsumen. Hal ini juga yang memicu makin turunnya harga jual batu bara di pasar internasional.

“Kita melihat harga minyak turun sampai US$ 40-an per barel. Harga minyak sudah di bawah harga batu bara,” ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Kamis (12/2/2015).

Dari data Kementerian ESDM Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku tanggal 1 Januari 2015 hingga 31 Januari 2015 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah US$ 63,84/Ton.

HBA Januari 2015 itu, turun US$ 0,81 atau setara 1,25%, dibandingkan dengan HBA Desember 2014 sebesar US$ 64,65. Nilai HBA Januari 2015 masih melanjutkan tren penurunan HBA yang terjadi di 2014.

Rata-rata HBA di 2014 adalah US$ 72,62. Bila dibandingkan dengan HBA bulan yang sama di 2014 yaitu sebesar US$ 81,90, maka HBA Januari 2015 ini anjlok hingga US$ 18,06 atau setara 22%.

“Minyak saja (harganya) susah naik, bagaimana batu bara mau naik?” tambahnya.

Bila harga tetap rendah, maka produksi perusahaan batu bara akan dikurangi. Ujung-ujungnya, banyak karyawan yang berhenti bekerja untuk jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.

(ang/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*