Harga Minyak Jatuh, Kontraktor Migas RI Ngeluh Sepi Proyek

Jakarta -Industri pendukung minyak dan gas (migas) dalam negeri mengeluhkan sepinya tender proyek dari para perusahaan minyak di Indonesia. Hal ini terjadi karena perusahaan migas banyak yang memangkas modal investasinya akibat jatuhnya harga minyak tahun ini.

Hal tersebut seperti diungkapkan Presiden Direktur PT Apexindo Pratama Duta, Zainal Abidiansyah Siregar, dalam Diskusi Business Forum Infrastruktur Migas di Indonesia, Di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/9/2015).

“Saat ini tender dari perusahaan migas itu nggak ada sama sekali, ini karena banyak perusahaan pangkas capex (capital expenditure) habis-habisan. Dampaknya ke kami, pelaku usaha pendukung,” ungkap Zainal.

Zainal mengatakan, pemangkasan capex ini akibat jatuhnya harga minyak tahun ini. Padahal tahun lalu berada di level US$ 105 per barel, tahun ini bahkan sempat menyentuh di level US$ 38 per barel, tapi rata-rata harga minyak sekitar US$ 50-60 per barel.

“Harga minyak turun, kami ingin kegiatan eksplorasi bisa tetap berlangsung,” katanya.

Ia juga berharap, agar pemerintah mengeluarkan aturan dengan memberikan prioritas jasa pendukung dalam negeri dalam setiap tender proyek migas.

“Contoh seperti di Malaysia, Petronas selain regulator dia juga operator. Prioritas utama yang didahulukan adalah menggunakan perusahaan Malaysia. Kalau perusahaan Malaysia tidak kompetitif baru jatuh ke asing. Kita memang memiliki aturan TKDN (tingkat kompenen dalam negeri). Selama ini kan pengisiannya isi sendiri. Sebaiknya jangan self assessment, atau boleh tapi harus diperketat,” tutupnya.

(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*