Harga Minyak Jatuh ke Bawah US$ 50/Barel

New York -Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun di bawah US$ 50/barel pada perdagangan Rabu. Setelah pemerintah AS menunjukkan data peningkatan stok minyak negara tersebut. Pelemahan minyak juga didorong oleh faktor menguatnya dolar, serta melemahnya pasar saham global.

Stok minyak AS naik 2,5 juta barel. Padahal sebelumnya, Energy Information Administration (EIA) memperkirakan stok minyak AS akan menurun 2,3 juta barel.

“Inventori minyak mentah naik karena tingginya impor AS, yang menyentuh 8 juta barel per hari,” kata Analis Komoditas, John Kilduff dilansir dari Reuters, Kamis (23/7/2015).

Menurut data EIA, impor minyak AS dari Ara Saudi naik menjadi 1,44 juta barel per hari, dari pekan sebelumnya 1,32 juta barel per hari.

Harga minyak AS turun US$ 1,67 (3,28%) ke US$ 49,19 per barel, pertama kali di bawah US$ 50 sejak April. Sementara harga kontraknya untuk pengiriman September menyentuh US$ 49,04 per barel.

Sementara harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengiriman September, turun 91 sen menjadi US$ 56,13 per barel.

Tekanan makin kencang ke negara penghasil minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), agar ada pengurangan produksi minyak, sehingga harga bisa terjaga. Apalagi ada ekspektasi Iran bakal kembali menyuplai minyak mentah ke apsar internasional, setelah sanksi ekonominya dihapuskan.

Permintaan minyak dikhawatirkan turun, karena adanya guncangan pasar saham di China dan krisis utang di Yunani, yang membuat ekonomi global belum stabil.

(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*