Harga Minyak Dunia Naik Ke Tingkat Tertinggi 2016

INILAHCOM, New York – Harga minyak melonjak ke tingkat tertinggi tahun 2016, Rabu (13/04/2016) pagi WIB. Itu terdorong laporan kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia tentang pembekuan produksi.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik US$1,81 menjadi berakhir di US$42,17 per barel di New York Mercantile Exchange.

Itu merupakan penutupan tertinggi sejak November 2015. Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni 2016, patokan Eropa, menetap pada US$44,69 per barel, naik US$1,86 dari tingkat penutupan Senin. Minyak memperpanjang keuntungan seminggu di tengah spekulasi bahwa pertemuan produsen OPEC dan non-OPEC, Minggu (17/04/2016) mendatang di ibukota Qatar, Doha, bisa menghasilkan beberapa langkah mengurangi kelebihan minyak global yang telah menekan harga. Moskow dan Riyadh telah mencapai konsensus atas pembekuan produksi minyak, kantor berita Rusia Interfax melaporkan, Selasa, mengutip informasi sumber diplomatik di Doha.

Arab Saudi dan Rusia mencapai konsensus untuk membatasi produksi minyak mentah selama pembicaraan antara kedua negara pada Selasa, menurut laporan kantor berita Rusia, Interfax. Sedikitnya 16 negara produsen minyak mentah akan menghadiri pertemuan di Doha, untuk membahas pembekuan produksi minyak mentah di tingkat Januari.Harapan kesepakatan telah mempengaruhi pasar sejak Arab Saudi, Rusia, Venezuela dan Qatar mengatakan pada 16 Februari mereka akan membekukan produksi minyak pada tingkat Januari saat produsen lain bergabung dengan langkah mereka.

Mike Lynch dari Strategic Energy & Economic Research mengatakan bahwa reli Selasa (12/03/2016) terdorong oleh spekulasi Doha dan perasaan umum bahwa pasar telah mencapai posisi terendahnya.

“Saya pikir orang-orang sedang menunggu pertemuan Doha ini tapi saya benar-benar berpikir mereka berlebihan dan terlalu terburu-buru,” kata dia.

“Sebagian apa yang kita lihat sekarang adalah beberapa momentum perdagangan: Orang melihat orang lain membeli dan mereka takut,” imbuh dia.

Analis CMC Markets Jasper Lawler juga menyuarakan nada hati-hati tentang kesepakatan Saudi-Rusia.

“Perjanjian ini secara teoritis berada di tempat sejak 16 Februari. Ini rincian dari kuota dan keterlibatan negara-negara lain — terutama Iran — yang belum terpecahkan,” ujar dia.

Anggota penting OPEC, Iran, telah meningkatkan produksi sejak sanksi terkait nuklir dicabut pada Januari dan telah memberikan sinyalemen tidak akan bergabung dengan seruan pembekuan. Harga minyak jatuh dari sekitar US$115 per barel pada Juni 2014 menjadi di bawah US$30 dper barel pada Februari, sebelum pulih menjadi diperdagangkan di atas US$40 per barel pekan ini. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*