Harga Minyak Dunia Jatuh Karena Terminal Ekspor Libya

Selasa, 08 April 2014, 06:06 WIB

Antara

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Harga minyak dunia jatuh pada Senin (7/4) atau Selasa (8/4) pagi WIB, setelah pemberontak sepakat untuk membuka kembali dua dari empat terminal ekspor minyak yang diblokade di Libya timur, menunjukkan pasokan negara itu kemungkinan akan kembali ke pasar.

Di New York Mercantile Exchange, kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei ditutup di 100,44 dolar AS per barel, turun 70 sen dari penutupan Jumat (4/4). Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei turun 90 sen menjadi menetap di 105,82 dolar AS per barel di perdagangan London.

“Berita dari Libya (yang) membebani harga,” kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch seperti dilansir AFP.

“Pada akhir pekan, pemerintah di sana sepakat dengan para pemberontak bahwa empat terminal minyak di bagian timur negara itu yang telah diduduki oleh pemberontak selama delapan bulan sekarang akan dibuka secara bertahap,” tambah Fritsch.

Dua terminal yang lebih kecil dengan kapasitas ekspor gabungan 200 ribu barel per hari akan segera dibuka kembali. Dua pelabuhan yang lebih besar dengan kapasitas 500 ribu barel per hari dibuka menyusul paling lambat dalam empat minggu setelah pembicaraan lebih lanjut.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara

Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berdusta mengatasnamakan aku, karena sesungguhnya orang yang berdusta atas namaku, maka ia akan masuk neraka.(HR. Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*