Harga minyak dunia bervariasi setelah stok AS naik

London (ANTARA News) – Harga minyak dunia bervariasi pada Rabu, setelah kenaikan besar dalam persediaan minyak mentah AS mengimbangi gangguan pasokan di Libya dan Nigeria.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei naik 71 sen menjadi 99,90 dolar AS per barel, lapor AFP.

Minyak mentah Brent untuk penyerahan Mei turun 23 sen menjadi berdiri di 106,76 dolar AS per barel pada akhir perdagangan di London.

“Harga mendapat dukungan di satu sisi dari gangguan dan risiko produksi. Di atas berlanjutnya penurunan dalam produksi Libya di mana sekarang ada eskalasi terbaru kekerasan dan penghentian pengiriman … karena kebocoran pipa di Nigeria,” analis Commerzbank, Carsten Fritsch, mengatakan.

Dia menambahkan: “Pada saat yang sama, situasi pasokan masih cukup dan perkembangan ekonomi buruk di negara-negara berkembang menentang setiap kenaikan harga yang berkelanjutan. Sementara itu, stok minyak mentah sedang menumpuk di Amerika Serikat.”

Departemen Energi AS pada Rabu mengatakan bahwa cadangan minyak mentah AS telah melonjak 6,6 juta barel pekan lalu, jauh lebih besar daripada yang telah perkirakan oleh pasar.

Mengimbangi persediaan yang lebih tinggi adalah kerusuhan di Libya, di mana pemberontak yang mendesak untuk otonomi bagi wilayah Cyrenaica timur negara itu telah memblokade terminal-terminal minyak sejak Juli.

Hal itu telah menyebabkan penurunan ekspor dari 1,5 juta barel per hari menjadi hanya 250.000 barel.

Di tempat lain, raksasa minyak Inggris-Belanda Shell, Rabu, mengatakan pihaknya telah mengumumkan sebuah “force majeure” pada ekspor minyak mentah dari Nigeria karena pihaknya kesulitan untuk memperbaiki saluran pipa yang disabotase.

“Force majeure” merupakan sebuah istilah hukum yang melepas sebuah perusahaan dari kewajiban-kewajiban kontrak saat menghadapi situasi yang di luar kendali.

Nigeria adalah produsen minyak terbesar di Afrika, menghasilkan lebih dari dua juta barel per hari.

Penerjemah: Apep Suhendar


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*