Harga Minyak Diprediksi Anjlok US$ 20/Barel Hingga Akhir 2016

Jakarta -Harga minyak mentah dunia diproyeksi akan makin terjun bebas. Harga minyak yang kini dijual pada harga US$ 44 per barel, diramal akan jatuh pada kisaran US$ 20 per barel hingga akhir 2016.

Proyeksi yang dibuat oleh Goldman Sachs merujuk pada tren produksi minyak dari negara anggota produsen minyak dunia, Organisation Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang dinahkodai negara-negara Timur Tengah. Arab Saudi, Irak hingga Iran sebagai produsen migas dunia akan memompa minyak lebih banyak lagi pada tahun 2016 sehingga minyak akan membanjiri pasar.

Pelemahan ini juga dipicu oleh produksi minyak negara di luar anggota OPEC, perusahaan produsen shale oil dari Amerika Serikat (AS). Harga shale oil akan dijual lebih murah sehingga ikut menarik turun harga minyak dunia.

“Harga minyak akan terjun pada US$ 20 per barel hingga akhir 2016,” tulis Goldman Sachs dalam CNN seperti dikutip detikFinance, Sabtu (12/9/2015).

Alasan lain, banjirnya pasar oleh minyak dari negara OPEC dan minyak murah dari AS tidak sejalan dengan permintaan. Permintaan minyak glogal masih melemah karena efek perlambatan ekonomi dunia dan China sebagai negara industri diproyeksi masih mengalami perlambatan ekspor.

(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*