Harga minyak Brent diperdagangkan di bawah US$ 80

SINGAPURA. Pada transaksi perdagangan Selasa (25/11) di Asia, harga minyak Brent diperdagangkan di bawah US$ 80 per barel. Penurunan harga minyak Brent diakibatkan oleh penurunan ekspektasi pemangkasan tingkat produksi minyak oleh Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Data Reuters menunjukkan, pada pukul 0140 GMT, harga minyak Brent diperdagangkan di posisi US$ 79,43 sebarel atau turun 25 sen. Sedangkan harga minyak WTI turun 11 sen menjadi US$ 75,67 per barel.

Asal tahu saja, para menteri perminyakan dari OPEC akan menggelar pertemuan pada Kamis (27/11) di Vienna. Sejumlah anggota OPEC mengusulkan agar organisasi itu memangkas produksi mereka sebesar 1 juta barel per hari untuk mengerek kembali harga minyak. Harga si emas hitam ini memang sudah tergerus sekitar 30% sejak Juni lalu akibat menurunnya tingkat permintaan.

Rusia -yang bukan anggota OPEC- mencoba merayu OPEC untuk menurunkan produksi. Moscow sendiri bisa memangkas produksi minyak sekitar 300.000 barel per hari. Namun, analis menilai upaya itu akan sia-sia.

“Investor sepertinya menurunkan kemungkinan dilakukannya pemangkasan produksi pada pertemuan OPEC pekan ini,” jelas ANZ.

Libya, Venezuela, Iran, dan Ecuador memang sebelumnya sudah meminta OPEC dan 12 negara anggotanya untuk menurunkan produksi. Sedangkan Kuwait menegaskan, OPEC tidak mungkin menurunkan produksi.

Kunci permasalahan ini akan terletak pada Arab Saudi, yang merupakan negara produsen minyak terbesar di OPEC. Analis menilai, negara kerajaan itu tidak akan melakukan apa pun untuk mendongkrak harga minyak.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*