Harga minyak bervariasi setelah persediaan AS naik

Harga minyak bervariasi setelah persediaan AS naik

London (ANTARA News) – Harga minyak dunia bervariasi pada Rabu, setelah pemerintah AS mengumumkan kenaikan lebih besar dari perkiraan persediaan minyak mentah komersial di negara itu, menjelang keputusan tentang stimulus oleh Federal Reserve.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 39 sen menjadi 97,02 dolar AS per barel, lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk Maret naik 36 sen menjadi berdiri di 107,77 dolar AS per barel pada akhir transaksi di London.

Departemen Energi AS (DoE) mengatakan persediaan minyak mentah Amerika Serikat meningkat 6,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Januari. Konsensus para analis memperkirakan peningkatan 2,2 juta barel.

Sebuah kenaikan menunjukkan melemahnya permintaan di ekonomi dan negara konsumen minyak terbesar dunia itu.

Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan para dealer juga sedang menunggu untuk melihat apakah Fed memangkas lebih lanjut pembelian aset bulanannya ketika mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu.

Dia mengatakan “skenario yang paling mungkin” bahwa Fed akan maju dengan pengurangan stimulus moneter lebih lanjut sebesar 10 miliar dolar AS setelah memangkasnya sebesar 10 miliar dolar AS pada Januari sehingga masih memasok likuiditas 75 miliar dolar AS untuk membantu pemulihan ekonomi.

Pengurangan stimulus (tapering) tambahan kemungkinan akan meningkatkan greenback, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan.

Ketua Fed Ben Bernanke akan mengakhir masa jabatannya pada Jumat (31/1) setelah bertugas selama delapan tahun, dan akan digantikan oleh wakil ketua sekarang Janet Yellen.

Penerjemah: Apep Suhendar


Sumber: http://www.antaranews.com/rss/ekonomi-bursa

Speak Your Mind

*

*