Harga minyak bervariasi di tengah spekulasi pengurangan produksi OPEC

New York (ANTRAA News) – Harga minyak dunia diperdagangkan bervariasi pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar sedang mengukur prospek untuk pengurangan produksi minyak OPEC di tengah berlimpahnya persediaan global.

Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik 54 sen menjadi ditutup pada 77,94 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.

Sementara, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Desember, turun 67 sen menjadi menetap di 81,67 dolar AS per barel di perdagangan London, penutupan terendah sejak pertengahan Oktober 2010.

Volume perdagangan di New York tidak terlalu tinggi karena beberapa pedagang tidak hadir untuk liburan Hari Veteran.

Para pedagang terus mengamati komentar-komentar anggota OPEC menjelang pertemuan kartel berikutnya di Wina pada 27 November, karena perbedaan pendapat mencolok di kelompok 12 negara itu tentang perlunya pemangkasan produksi.

“Saya berharap bahwa harga (minyak) tidak akan mencapai tingkat di mana mereka membahayakan perekonomian nasional,” Menteri Perminyakan Kuwait Ali al-Omair mengatakan kepada kantor berita resmi KUNA pada Selasa. Pendapatan minyak memberikan kontribusi sekitar 94 persen dari pendapatan negara itu.

Omair mengaitkan penurunan harga minyak terhadap kelebihan pasokan dan pertumbuhan ekonomi global yang melemah.

Dia mengatakan OPEC akan membahas harga minyak dan “mengambil keputusan tepat yang membantu kepentingan ekonomi para anggotanya” ketika mereka bertemu akhir bulan ini.

WTI telah jatuh 1,25 dolar AS di New York pada Senin, setelah ia mengesampingkan kemungkinan dari 12-negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan memotong produksinya.

Seorang pejabat utama industri Kuwait mengatakan pada Selasa bahwa Kuwait merencanakan investasi lebih dari 40 miliar dolar AS untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gasnya secara signifikan.

Negara teluk itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah minyak mentah yang dapat diproduksinya seperempat menjadi 4,0 juta barel per hari, pada 2020, kepala perencanaan di perusahaan milik negara (BUMN) Kuwait Oil Co., Mohammad Abduljalil, mengatakan kepada surat kabar Al-Jarida.

OPEC, yang memproduksi sekitar sepertiga dari minyak mentah global, saat ini memproduksi hampir 31 juta barel per hari, sekitar satu juta barel lebih besar dari pagu resmi mereka.

“Keraguan tentang kebijakan produksi OPEC terus membebani sentimen pasar dengan komentar baru-baru ini dari para pejabat OPEC memberikan sedikit dukungan,” kata Tim Evans dari Citi Futures.

Laporan mingguan tentang persediaan minyak Departemen Energi AS yang diawasi ketat, biasanya dirilis pada Rabu, akan dipublikasikan Kamis karena liburan Hari Veteran. (A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*