Harga Minyak Berdetak Menguat Tipis


shadow

Financeroll – Harga minyak berdetak sedikit lebih tinggi di perdagangan Asia pada hari Selasa (12/5) jelang dari data pasokan industri mendekati musim panas di AS.

American Petroleum Institute akan melaporkan pasokan minyak, seperti bensin dan sulingan pada akhir pekan, sebelumnya akan diikuti dari data Departemen Energi AS pada hari Rabu mendatang. Di New York Mercantile Exchange, minyak WTI untuk penyerahan Juni naik 0.06% menjadi $59.22 per barel. Semalam, minyak berjangka sempat mundur dari lima bulan tertinggi.

Semenatar Di Intercontinental Exchange (ICE), minyak Brent untuk pengiriman Juni naik 0,50 atau 0,70% menjadi $64.93 per barel. OPEC, melaporkan bahwa tidak bisa membayangkan skenario di mana harga minyak akan naik lebih dari $100 per barel pada dekade mendatang, dinukil dari Wall Street Journal.

Dalam laporan bulanan terakhir, OPEC memprediksi bahwa harga minyak bisa sampai $76 pada tahun 2025 ditinjau porsi rancangan laporan.

Pada hari Minggu, pejabat pemerintah di Riyadh mengumumkan bahwa raja Arab Salman akan melewatkan konferensi regional oleh Presiden AS Barack Obama di Camp David. Hal tersebut menggarisbawahi keretakan melebar antara bangsa-bangsa atas kesepakatan nuklir dengan Iran.

Sementara perusahaan pelayanan minyak Baker Hughes juga mengatakan dalam laporan mingguan, jumlah rig minyak di Amerika Serikat jatuh 11 ke level 668, secara berturut-turut. Jumlah rig minyak domestik di AS tersebut tetap pada tingkat terendah sejak September 2010. [Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan hubungi pin bb 53738CAB]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*