Harga Minyak Berada Diatas $50 Per Barel Sebelum Masuk 2017

Minyak di Bursa Berjangka naik sebanyak 0,6 persen di New York, naik untuk sesi ketujuh. Harga yang dipatok untuk pulih tahun depan sebagai dampak dari pemotongan pasokan diharapkan dapat membantu menyeimbangkan pasar kelebihan pasokan di pasar global, demikian pernyataan Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih pekan lalu.

OPEC dan 11 negara di luar anggota termasuk Rusia telah sepakat untuk memangkas sekitar 1,8 juta barel per hari mulai bulan Januari 2017.

Harga minyak diperdagangkan mendekati US $ 50 per barel setelah bulan lalu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak setuju untuk mengekang produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun. Irak, produsen terbesar kedua OPEC, berkomitmen penuh untuk kesepakatan itu, demikian penegasan yang disampaikan Menteri Perminyakan Iran, Jabbar Al-Luaibi hari Kamis lalu di Kairo pada pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak Arab.

West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari naik sebanyak 32 sen menjadi $ 53,34 per barel di New York Mercantile Exchange dan diperdagangkan di $ 53,15 pada 10:20 di Hong Kong. Tidak ada perdagangan Senin karena libur Natal. Total volume perdagangan sekitar 51 persen di bawah 100-hari rata-rata. Harga naik 44 persen tahun ini.

Brent untuk pengiriman Februari naik 1 sen ke $ 55,17 per barel di ICE, Bursa Berjangka Eropa yang berbasis di London. Kontrak naik 11 sen menjadi $ 55,16 pada hari Jumat. Patokan global dengan premi sebesar $ 2,02 untuk WTI.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*