Harga Minyak AS Jatuh Dibawah US$40

INILAHCOM, New York – Harga minyak AS jatuh dibawah US$40 untuk pertama kalinya dalam enam tahun, Jumat atau Sabtu (22/08/2015) pagi WIB. Itu karena pasar tertekan setelah data manufaktur China yang lemah memperdalam kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi China.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 87 sen menjadi berakhir pada US$40,45 per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, acuan internasional, menetap di US$45,46 per barel, turun US$1,16 dari penutupan, Kamis (20/08/2015).

WTI sempat turun di bawah 40 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Februari 2009, menjadi US$39,86. Penurunan terjadi setelah rilis penghitungan rig minyak Baker Hughes AS, menunjukkan produsen menambahkan dari dua rig minggu ini, jumlah yang sama seperti minggu lalu, membawa jumlah keseluruhan rig pengeboran minyak aktif di AS menjadi 674 rig. Brent turun ke serendah US$45,07 di awal sesi, tingkat yang terakhir terlihat pada Maret 2009.

Sebuah laporan lebih lemah dari perkiraan pada sektor manufaktur Tiongkok membingungkan investor. Indeks Pembelian Manajer (PMI) Caixin datang di 47,1 bulan ini, jatuh dari 47,8 pada Juli dan angka terburuk sejak Maret 2009. Angka di bawah 50 menandakan kontraksi dalam aktivitas. Tanda baru kesulitan di ekonomi terbesar kedua di dunia dan pengimpor energi utama itu, menyusul devaluasi tak terduga Beijing atas mata uang yuan pada pekan lalu, menambah kekhawatiran yang telah berjalan lama tentang produksi minyak yang tinggi dan pertumbuhan permintaan yang lemah.

Minggu ke minggu, WTI merosot 4,8 persen dan Brent merosot 7,3 persen. Untuk WTI, telah mengalami penurunan mingguan kedelapan berturut-turut, kerugian mingguan terpanjang dalam 29 tahun, analis Commerzbank mencatat. Sementara Brent mengalami penurunan untuk ketujuh pekan berturut-turut.

Tidak ada tanda-tanda kemunduran dari produksi minyak mentah tertinggi AS dalam beberapa dekade, yang naik menjadi 9,348 juta barel per hari dalam pekan yang berakhir 14 Agustus menurut data Departemen Energi. Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memproduksi sekitar 40 persen dari pasokan global, terus memompa minyak mentahnya di atas kuota yang mereka tetapkan. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*