Harga Minyak Anjlok Seiring Penguatan Dolar AS


shadow

Financeroll – Minyak langsung turun tajam pasca data payrolls yang baru saja dirilis pada Jumat (5/6) malam. Seiring dari rapat OPEC yang berlangsung membahas masalah produksi minyak.

Di Comex New York, minyak untuk pengiriman Juli jatuh 52 sen, atau 0,9%, ke level $56.48 per barel, sedangkan minyak brent jatuh 31 sen, atau 0,5% menjadi $61.72 barel di ICE Futures Eropa.

Harga turun lebih dari 40% didorong dari pasar global yang tetap oversupplied. Laporan Departemen tenaga kerja AS yang menambahkan 280.000 pekerjaan pada bulan Mei dari 221.000 pada bulan sebelumnya. Dengan perkiraan pasar 222.000 yang diharapkan ekonom.

Sementara kenaikan dolar terhadap mata uang lainnya, membuat Minyak diperdagangkan lebih mahal. Seperti yang dikatakan dari analis, laporan pekerjaan jadi positif membuat dolar rally, ddan juga lebih tinggi data pekerjaan juga dapat menunjukkan permintaan untuk produk minyak bumi, terutama bensin. Permintaan bensin AS telah telah meningkat tajam di AS tahun ini karena harga yang lebih rendah.

Sementara di OPEC pada jumat sebelumnya, organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) memutuskan untuk mempertahankan target output di 30 juta barel per hari. Keputusan OPEC adalah kelanjutan dari strategi kartel terakhir bertemu pada bulan November tahun 2014. Pada saat OPEC mengambil keputusan yang tidak diharapkan untuk mempertahankan target meskipun minyak global terlihat banjir.

Pedagang sekarang mengubah fokus mereka untuk negosiasi pada program nuklir Iran, yang dapat mengakibatkan kesepakatan untuk mencabut sanksi terhadap ekspor Iran minyak mentah, memungkinkan negara tersebut dapat menambahkan lebih banyak minyak ke pasar global yang sudah kelebihan pasokan. [Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan hubungi pin bb 53738CAB]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*