INILAHCOM, New York – Pada Jumat (Sabtu, 14/1/2017), minyak dunia melemah gegara kekhawatiran tentang konsistensi negara-negara OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) mengurangi produksi.
Pada November 2016, OPEC memutuskan adanya pemangkasan produksi minyak guna menjaga pasokan global tidak banjir. Dengan demikian, harga minyak bisa merambat naik.
Dan, beberapa negara telah berjanji untuk melaksanakan kesepakatan, masih ada kekurangan bukti kuat dari pengurangan produksi tersebut.
Saat ini, para investor mulai khawatir bahwa meningkatnya pasokan minyak AS bakal memengaruhi implementasi keputusan OPEC tersebut.
Dalam laporan mingguan, Badan Informasi Energi AS (EIA) menyebutkan, persediaan minyak mentah AS naik 4,1 juta barel menjadi 483,1 juta barel. Atau naik 7,1% dari waktu yang sama tahun lalu.
Di mana, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun US$0,64 menjadi US$52,37 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret turun sebesar US$0,56 menjadi US$55,45 per barel di London ICE Futures Exchange. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind