Harga Minyak Anjlok, Perusahaan Migas di RI Ramai-ramai Tunda Proyek

Jakarta -Harga minyak anjlok dari di atas US$ 100 per barel pada pertengahan tahun lalu menjadi US$ 50-60 per barel, bahkan sempat di bawah US$ 50 per barel. Kondisi ini membuat perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia merevisi program kerja.

Perusahaan migas di Indonesia yang disebut Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), mengajukan revisi program kerja dan anggaran, atau Work Program & Budget (WP&B) ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

“Ya mulai dari ini, pembahasan revisi WP&B semua di kantor, proses revisi WP&B ini bisa memakan waktu sebulan,” ujar Kepala Hubungan Masyarakat SKK Migas, Rudianto Rimbono ditemui di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/4/2015).

Rudianto mengatakan, para KKKS ini ingin mengajukan revisi, karena WP&B sebelumnya ditetapkan dengan patokan harga minyak US$ 105 per barel. Sementara saat ini, harga minyak sempat anjlok lebih dari 50%.

“Akan banyak program dan proyek yang harus mereka tunda sementara waktu, karena harga minyaknya anjlok sekali,” katanya.

Ia menambahkan, SKK Migas berharap, revisi WP&B yang diajukan KKKS tidak menggangu target produksi minyak dan gas bumi (migas) tahun ini yang ditetapkan 825.000 barel per hari.

“Harapan kita seperti itu, jangan sampai ada proyek yang ditunda yang berhubungan dengan produksi migas nasional tahun ini. Kemungkinan paling besar mereka menunda proyek eksplorasi, karena proyek ini kan baru terasa hasilnya 7-8 tahun akan datang. Tapi kalau eksplorasi tertunda, berdampak cadangan migas kita, itu juga penting. Makanya sekarang ini (di Kantor SKK Migas) pasti ramai ‘berantemnya’ karena kita juga nggak mau proyek eksplorasi tertunda, tapi nggak mau juga produksi turun,” tutup Rudianto.

Berdasarkan data SKK Migas, KKKS yang sudah dalam tahap produksi jumlahnya mencapai 79. Sedangkan KKKS yang sedang masa eksplorasi sebanyak 184.

(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*