Harga Minyak Anjlok, Pertamina Tunda Proyek Menara Tinggi di Kuningan

Jakarta -Akibat harga minyak anjlok dan sempat di bawah US$ 50 per barel. Kondisi ini membuat perusahaan minyak memangkas dana investasi dan operasionalnya. Termasuk PT Pertamina (Persero), yang menunda proyek Pertamina Energy Tower setinggi 530 meter di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan.

“Kita harus menunda beberapa investasi karena turunnya harga minyak. Kita sudah evaluasi beberapa proyek, seperti Pertamina Tower kita tunda, kita fokus pada core business (bisnis inti) kita saja,” ucap Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, dalam jumpa pers di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (17/2/2015).

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan, tahun ini BUMN migas ini memangkas belanja modal (capex) dari US$ 7 miliar, menjadi hanya US$ 4,4 miliar.

“Kita investasi yang rasional saja, seperti tower dan proyek hulu yang belum optimal akibat turunnya harga minyak, untuk kita tunda dulu saja. Bagitu juga ppex (belanja operasional) sebanyak 75% kita fokuskan di hulu karena pendapatan kita sebagian besar dari hulu,” ungkapnya.

Arief menambahkan, Pertamina memiliki proyek Refining Development Masterplan Program (RDMP) atau pengembangan kilang yang membutuhkan US$ 25 miliar atau Rp 250 triliun lebih.

“Dalam mencari dana tersebut, kita juga memanfaatkan dari project financing, tapi kalau global bond (obligasi global) lebih kita investasikan pada proyek-proyek jangka panjang saja,” tutup Arief.

(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*