Harga Minyak Anjlok, Pertamina Efisiensi 30% di Sektor Hulu

Jakarta -Di tengah anjloknya harga minyak dunia yang saat ini berada di level US$ 30 per barel, PT Pertamina (Persero) menargetkan bisa melakukan efisiensi atau penghematan operasi di sektor hulu (upstream) minimal 30%.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengungkapkan, harga minyak dunia yang masih berlanjut di tahun 2016, memaksa Pertamina mengirit pengeluaran di sektor hulu.

“Harga minyak yang turun sampai di bawah US$ 30 per barel, sementara dari asumsi kita US$ 50 per barel, maka kita targetkan bisa efisiensi di upstream sampai 30%. Jadi kita juga akan pangkas biaya,” ungkap Dwi ditemui di Gedung Garuda Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Menurutnya, penghematan di hulu akan dilakukan seperti pada pengeluaran pengeboran (drilling service) lewat renegosiasi kontrak, dan kegiatan-kegiatan pencarian cadangan minyak baru sepanjang tahun ini.

“Macam-macam dalam bentuk renegosiasi dari drilling services, evaluasi success eksplorasi yang ada, termasuk kegiatan-kegiatan,” katanya.

Kendati ada efisiensi di upstream, pihaknya memastikan investasi di hulu atau capital expenditure (capex) tidak akan dipangkas.

“Maka di upstream ini kesempatan kita untuk berinvestasi, tapi yah kalau operasi harus kita tergetkan turun 30%. Kalau di-upstream tidak akan kita turunkan. Karena kita tahu upstream Pertamina jauh tertinggal dari permintaan kita,” pungkas Dwi.

(hns/hns)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*