Harga Minyak Anjlok, Pemerintah Dapat Untung dari Jual Premium

Jakarta -Harga minyak dunia masih betah bertahan dalam posisi rendah. Ini menyebabkan harga pasar atau keekonomian Bahan Bakar Minyak (BBM) ikut turun.

Mengutip data Reuters, Selasa (30/12/2014), harga minyak jenis Light Crude untuk pengiriman Januari 2015 adalah US$ 55,14/barel. Sementara harga minyak jenis Brent adalah US$ 62,15/barel.

Sudirman Said, Menteri ESDM, mengatakan penurunan harga minyak dunia menyebabkan harga BBM juga turun. Bahkan untuk BBM jenis RON 88 alias Premium, saat ini pemerintah mendapat keuntungan dengan menjualnya di harga Rp 8.500/liter.

“Harga keekonomian Premium saat ini lebih rendah daripada harga Premium subsidi Rp 8.500/liter. Jadi sekarang pemerintah untung sedikit,” ungkapnya kepada detikFinance, Minggu (28/12/2014).

Walau sekarang untung, lanjut Sudirman, tapi secara keseluruhan dalam setahun ini pemerintah masih nombok subsidi BBM karena harga rata-rata minyak mentah masih tinggi bila dihitung sepanjang tahun .

“Secara keseluruhan net-nya dalam setahun belum untung, karena lebih banyak subsidi,” katanya.

Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng menyebutkan, saat ini harga keekonomian Premium adalah Rp 8.000/liter. Artinya, pemerintah mendapat untung Rp 500/liter.

“Kalau minggu lalu, harga keekonomian Premium Rp 8.000/liter. Jadi kalau dicabut subsidinya, kemungkinan harganya langsung turun,” tutur Andy.

(hds/hen)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*