Harga Minyak Anjlok, Menteri ESDM Ingin Perbanyak Stok Bahan Bakar Jadi 30 Hari

Jakarta -Pemerintah ingin memanfaatkan momentum penurunan harga minyak dengan membangun cadangan energi nasional. Sudirman Said, Menteri ESDM, ingin agar Indonesia bisa memiliki cadangan minyak selama minimal 30 hari dari saat ini 18 hari.

Mengutip data Reuters, saat ini harga minyak masih ‘betah’ bertahan di level rendah. Saat ini, harga minyak jenis Light Crude adalah US$ 47,89/barel. Sementara harga minyak Brent adalah US$ 49,16/barel.

“Tadi kita berbicara, terus mengamati harga yang menurun. Kita lagi menghitung dan pada waktunya akan diumumkan, tapi sekarang yang penting adalah bagaimana memanfaatkan kondisi harga yang turun untuk membangun stok cadangan,” papar Sudirman di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Saat ini, lanjut Sudirman, Indonesia hanya punya cadangan untuk konsumsi tetapi tidak memiliki cadangan strategis. Inilah yang akan dibangun oleh pemerintah.

“Cadangan nasional kita kan hanya punya cadangan konsumsi, kita nggak punya cadangan strategic. Kalau nanti mendapatkan kelebihan dari harga minyak, kita pakai uangnya untuk membangun cadangan strategic,” tutur Sudirman.

Langkah ini, tambah Sudirman, sudah direkomendasikan oleh Dewan Energi Nasional (DEN). Bahkan dia menyebut saran tersebut sudah cukup lama dikemukakan.

“Itu usulan yang baik dan sudah lama. Tapi kesempatannya belum ada. Jangankan cadangan, subsidi saja tiap tahun ratusan triliun,” kata Sudirman.

Saat ini, Sudirman mengatakan Indonesia hanya punya cadangan bahan bakar berbasis minyak untuk 18 hari. Oleh karena itu, Indonesia tidak punya cadangan untuk penggunaan dalam situasi darurat atau cadangan srategis.

Nantinya, cadangan nasional ini akan dibangun oleh pemerintah tetapi yang menjalankan adalah PT Pertamina (Persero). “Kita ingin menuju ke 30 hari minimal,” ujar Sudirman.

(hds/hen)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*